Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Twitter dan Facebook Menjegal, Trump Sudah Tamat Sebelum Bertanding?

8 Juni 2020   06:09 Diperbarui: 8 Juni 2020   06:43 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua berita yang menarik perhatian saya berkaitan dengan Donald Trump. Pertama, soal pemblokiran video kampanye Trump di Twitter yang memicu kemarahan Presiden Amerika Serikat tersebut.

Trump mengatakan tindakan yang dilakukan Twitter tersebut adalah ilegal dan mendukung pihak demokrat sayap kiri radikal.

CEO Twitter Jack Dorsey membantahnya. Dorsey mengatakan bahwa alasan pemblokiran tersebut karena video tersebut dianggap telah melanggar hak cipta.

Berita kedua sebenarnya hampir mirip, yakni soal Facebook yang tak lagi membolehkan media-media yang dikontrol pemerintah Amerika Serikat (AS) beriklan politik di platformnya.

Tujuan dari perusahaan milik Mark Zuckerberg ini adalah untuk mencegah campur tangan asing dalam pemilu AS tahun 2020.

Facebook saat itu memang dikritik karena gagal melakukannya pada pemilu di 2016. Artinya untuk Pilpres kali ini, Facebook akan memilih untuk memblokir video kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Keputusan Facebook ini juga mendapat protes dari kubu Trump, karena Facebook dianggap tidak memoderasi postingan Presiden AS Donald Trump terkait kematian warga kulit hitam AS, George Floyd yang memantik amarah publik.

Singkatnya, Facebook, Twitter dan Instagram sepertinya tidak memihak Donald Trump.

Situasi ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi Donald Trump dan tim kampanyenya.

Semua orang tahu bahwa kemenangan Trump pada 2016 sangat dibantu oleh bagaimana tim Trump dapat memaksimalkan kerja di medsos kala itu.

Bahkan sesaat setelah terpilih, Trump bahkan menglorifikasi kemenangannya karena bantuan dari Twitter, Facebook dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun