Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kim Jong Un dan Perayaan Idul Fitri di Korea Utara

24 Mei 2020   08:30 Diperbarui: 24 Mei 2020   08:54 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak banyak catatan yang dapat menjelaskan bagaimana perayaan Idul Fitri berlangsung di Korea Utara, sebuah negara yang dikenal sangat tertutup. Akan tetapi masih saja menarik untuk melihat kembali bagaimana umat muslim biasanya merayakan Idul Fitri di negara Kim Jong Un tersebut.

Agama mayoritas di Korut adalah Cheondoisme. Ini merupakan agama yang berakar dari ajaran Konghucu. Ajaran ini dipelopori oleh Choe Je-u (1824--1864) dengan perwakilan kepartaian bernama, Chondoist Chongu di Korut.

Agama Islam di Korea Utara bergabung dengan agama minoritas lainnya seperti Budha dan Kristen. Data menunjukan bahwa dari keseluruhan penduduk Korut yang mencapai 26 juta, maka  4.5% merupakan pemeluk agama Budha dan 1.7% di antaranya merupakan pemeluk agama Kekristenan.  

Jumlah umat muslim sendiri terhitung kebanyakan adalah merupakan perwakilan di kedutaan negara dari negara-negara Islam yang ada. Tercatat dari data Pew Research Center hingga 2020 ini, ada sekitar 3.000 umat Islam yang bermukim di Korea Utara.

Selain itu, meskipun Korut kerap disebut sebagai negara yang kaku,  namun masih ada tempat ibadah yang disediakan oleh pemerintah bagi umat dari agama minoritas ini.

Misalnya, Katedral Jangchun untuk umat Katolik lalu ada pula Gereja Chilgol dan Gereja Pongsu untuk pemeluk agama Kristen Protestan dan gereja Jongbaek bagi pemeluk agama Ortodoks dari Rusia. Sedangkan bagi pemeluk Islam, satu-satunya  Masjid adalah Masjid Ar-Rahman yang terletak di kompleks Kedutaan Besar Iran di Pyongyang.

Di Masjid Ar-Rahman yang resmi dibuka pada tahun 2013 itu, umat muslim bebas untuk melakukan ibadah rutin  seperti salat lima waktu, salat Jumat, dan salat Id.

Umat muslim dikatakan juga secara legal dapat melakukan berbagai aktifitas keagamaan, seperti  Nuzulul Qur'an sampai dengan Idul Fitri yang dirayakan dengan sukacita di masjid yang bergaya arsitektur khas Persia-Iran itu.

****

Bagaimana dengan perayaan idul fitri di Korea Utara? Tahun ini tentu saja berbeda dengan tahun sebelumnya, karena faktor pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas banyak yang harus dibatasi.

Akan tetapi jika merujuk pada tahun lalu, maka kemeriahan perayaan Idul Fitri biasanya nampak di Kedutaan Negara Muslim seperti Indonesia yang open house-nya dipusatkan di KBRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun