Artinya, dari banyaknya unsur penyokong yang bisa dituliskan, tetap perlu dibatasi di outline. Arahnya, agar ketika nantinya elemen itu dijadikan tulisan dapat melancarkan ide utama kita mendarat dengan mulus atau dipahami dengan baik oleh pembaca. Nah, bayan toh?
Soal fokus di outline saya rasa sudah beres. Lalu bagaimana soal isi tulisan nanti? Jangan buru-buru dulu, makanan aja harus melalui proses 32 kali kunyahan, apalagi belajar menulis yang ribet ini.
Rencananya dalam tulisan berikut, saya akan mengajak kita menggalinya isi tulisan dengan menggunakan prinsip kedua dalam buku The 4 Disciplines of Execution, yakni “Bertindak pada Lead Measures”. Baru rencana saja lho.
Gambaran dalam bagian ini adalah membuat isi tulisan lebih konsisten terhadap Wildly Important tadi. Menariknya, dalam buku ini dijelaskan bahwa lead measures dapat membuat kita akan cenderung dipaksa agar kontraintuitif, atau berlawanan dengan intuisi atau logika yang diyakini. Hal itu nanti kita bahas di edisi berikut. Ciee.
Paling penting, sekarang ini, jika ditanya lagi oleh teman tadi tentang bagaimana bisa fokus dalam menulis, sudah ada sedikit jawaban yang lebih ngepas daripada menganjurkan untuk harus banyak berserah pada yang diatas kan?
Catatan sedang dari saya : Jika banyak kekurangan semoga dimaklumi, saya hanya menunaikan amanah mamak untuk memberi dari kekurangan, dan daya upaya mencerna buku dengan lebih baik. Aihhh...ngeless...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H