Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jika Kim Jong Un Jadi Tetangga Saya

4 Mei 2020   08:21 Diperbarui: 5 Mei 2020   03:00 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyambutan di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018). Foto : (Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)

Hanya Kim Jong Un saja yang bisa cari masalah dengan cara seperti ini. Tak pelak, Wakil Presiden Institut Asan untuk Studi Kebijakan dari Korsel, Choi Kang menduga bahwa ini adalah cara Kim Jong Un menunjukan dirinya masih eksis.

"Kim kemarin mau menunjukkan ia masih sehat. Sekarang, dia seperti mau membungkam spekulasi yang menilai Kim sudah kehilangan kendali atas militer. Kim cuma mau memberitahu dirinya sehat dan masih berkuasa," kata Choi dikutip dari Kompas (4/5/2020).

Pria berambut aneh berusia 36 tahun ini memang sukar ditebak dan kontroversial. Presiden AS, Donald Trump menjulukinya sebagai "Rocketman", dan dibalas oleh Kim dengan mengatakan bahwa Trump adalah "Presiden yang memiliki gangguan mental".

Bagi saya, Kim sih campuran keduanya. "Rocketman yang rada sinting".

Sehingga dugaan dari Choi Kang itu bisa saja betul, ini iseng Kim saja untuk menunjukan bahwa dia itu punya kuasa, gila kan? Tunjuk kuasa dengan main tembak negara orang.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyambutan di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018). Foto : (Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyambutan di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018). Foto : (Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters)
Sekarang yang tentu pusing adalah Presiden Korsel, Moon Jae-in. Keduanya padahal pernah bertemu pada September 2018, ngopi bersama untuk mendinginkan tensi militer di antara kedua negara.

Hanya sayangnya, seruput kopi itu sekarang terasa pahit, Moon Jae-In yang sempat merasa tenang jika memang Kim Jong Un sekarat atau meninggal, harus kembali ke realita bahwa No Kim Jong Un, No party.

Sekarang Moon Jae-In tentu sedang pusing dan bertanya-tanya ada apa di balik adu tembak ini. Benarkah ini hanya sebagai tanda eksis yang berarti Kim Jong Un hanya ingin mengatakan "Hallo Moon, saya masih disini, masih hidup lho", atau ini tanda-tanda yang lebih serem daripada itu?

Yang lebih serem adalah yang begini. Seusai adu tembak ini, Kim Jong Un bilang begini; "ah kurang seru, perang yuk, adu roket yuk, adu nuklir yuk".

Wah, amit-amit, semoga jangan terjadi lah, karena nanti banyak orang yang stress tidak bisa menonton drakor lagi. Eh, Jangan salah, bagi mama-mama muda kehilangan drakor bisa saja seperti kiamat.

Nah, Saya lalu iseng membayangkan bagaimana jika Kim Jong Un jadi tetangga saya? Pasti bukan piring di rumahnya yang pecah sebagai semacam kode hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun