Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tertipulah Kita, Kim Jong Un di Pabrik Pupuk adalah Palsu!

3 Mei 2020   20:58 Diperbarui: 3 Mei 2020   21:03 71483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Jong UnI Gambar : Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo

Sudah beberapa hari tak menulis di Kompasiana, tulisan tetang Presiden Korea Utara, Kim Jong Un menjamur. Pemicunya adalah kemunculannya di dalam pembukaan sebuah pabrik pupuk di Sunchon, dekat ibu kota Pyongyang, Jumat (1/5) waktu Korut. Padahal, sebelumnya Kim dikabarkan meninggal setelah pria berusia 36 tahun tersebut menjalani operasi kardio.

Eh, seperti drakor yang memiliki scene yang sering  mengejutkan, lantas beredar juga isu Kim tidak meninggal, tapi sebenarnya takut pada Covid-19 dan mengungsi ke kota kecil bernama Wonshan.

Investigasi tentang kereta yang ditumpangi, suasana Wonshan, hingga kabar bahwa pejabat AS mengatakan bahwa Kim sudah berjalan-jalan di Wonshan juga menyertai kabar tersebut.

Paling menarik menurut saya adalah soal  adik perempuan yang menjadi penasihat dekat Kim Jong Un bernama Kim Yo Jong. Wanita ini dianggap sebagai suksesor Kim, bukan saja pintar tapi juga lebih kejam dari Jong Un. Seru kan.

Berita sekaratnya Kim memang dipandang serius, salah satu alasannya adalah Kim sampai tak datang dalam hari peringatan kakeknya Kim Il Sung, perayaan yang dikatakan paling penting dalam kalender politik Korut.

Padahal yang lebih serius adalah tubuh Kim yang gendut, sehingga mama-mama cerewet ketika dikabarkan Kim meninggal maka berespon, "Kolesterol". 

Hanya penonton yang ingin agar ada klimaks dalam skenario yang sudah mendebarkan ini harus kecewa. Kim Jong Un muncul di pabrik pupuk. Konon kabarnya, Kim juga memberi semangat atas hadirnya pabrik pupuk fosfat tersebut.  Artinya Kim Jung Un sudah sehat. Walafiat pula.

Hilang sudah harapan agar Korut yang kaku diperintah seorang Jong Un yang manis. Bayangan-bayangan yang ilusional tentang bagaimana jika Jong Un yang cantik ketemu dengan Donald Trump, dan akhirnya akrab dengan Melanie Trump lalu diajak ke Selatan Korea, lalu main drakor atau film Hollywood, pusnah meski belum paripurna.

Mengapa belum paripurna? Ada sebuah pertanyaan yang menggelayut di pikiran, bagaimana jika Kim Jong Un yang muncul di pabrik pupuk itu adalah Kim Jong Un yang palsu?

Palsu? Ya, mungkin saja itu adalah orang yang mirip dengan Jong Un, padahal sebenarnya Jong Un sedang sekarat, atau sudah tenang di dalam peti.

Ngawur. Eh, jangan salah, ada dasarnya ding dong.

Pertama, lihat saja begitu banyak video prank yang menggunakan Kim Jong Un sebagai tokoh utamanya. Mulai dari Kim yang sedang jalan-jalan di pasar tradisional, atau sedang berwisata di Hollywood.

Kim Jong Un (kiri) dan adik perempuannya Kim Yo Jong (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 27 April 2018. Gambar : (POOL New via REUTERS)
Kim Jong Un (kiri) dan adik perempuannya Kim Yo Jong (kanan) saat menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 27 April 2018. Gambar : (POOL New via REUTERS)
Jadi mudah saja menciptakan karakter yang mirip sekali. Lagian tak sulit kok. Orangnya digemukin, lalu wajah Kim juga tak bertekstur sulit, bulat kayak bakpao yang bisa ditambal sana-sini seperti cara artis ditambal sulam untuk memainkan tokoh di film atau di panggung teater.

Soal wajah juga amat mudah. Ethan Hunt di Mission Imposibble saja juga mudahsekali  berubah menjadi tokoh yang diinginkan menggunakan masker karet elastis yang siap dibentuk. Mau berubah menjadi lebih tua,muda,  yang kurus yang gemuk di misi yang imposible menjadi possible banget dilakukan oleh Hunt.

Alasan kedua dapat dikatakan  lebih serius. Pemerintah Korea Utara tidak mudah untuk mengabarkan sekarat atau meninggalnya Kim Jong Un. Sosok ini meski muda, tapi punya karakter yang kuat. Sulit diatur dan tak terduga keinginannya.

Siapa yang mengira Kim mau bertemu dengan Donald Trump, tapi ya tetap kaku saja. AS tetap takut sesudah itu karena nuklirnya tak dihentikan, China tetap mengintip peluang untuk menjalin kerjasama dan Korsel tetap tak nyaman selama dia masih berkuasa.  

Bagi saya, tanpa Kim Jong Un, drakor yang asal Selatan tak akan semenarik ini. Kim Jong Un membuat, orang Korsel terlihat lebih mellow dan kreatif. Ada yang bilang ketakutan akan nuklir membuat orang menjadi mellow. Ngawur kan?

Soal Kim Yo Jong yang dikatakan akan menjadi sosok yang juga tangguh, saya pikir hanya akal-akalan, agar persepsi tentang Korut bisa lebih elastis. Menjadi penasihat belum tentu bisa menjadi pemimpin yang baik. Apalagi pemimpin wanita di tengah karakter Korut yang sudah kaku akan tidak mudah.

Oleh karena itulah, mau tidak mau, Korut harus men-delay keadaan, dengan menyodorkan Kim Jong Un palsu untuk menetralkan keadaan. Jika, data Covid-19 saja bisa disembunyikan, apalagi data sepenting ini. Terlalu mudah untuk dilakukan Korut dengan rapi.

Baik, sekarang pertanyaan pamungkas  untuk menguji asumsi saya ini. Di titik mana bahwa akan ketahuan bahwa  Kim Jong Un yang sekarang adalah palsu?

Mudah saja, harus sedikit sabar. Di pabrik pupuk, tidak akan terlihat perbedaan antara Kim yang asli dan palsu, apalagi masih saja memakai jubah tangan panjang hitamnya itu.

Tunggu saja jika Kim ada di pabrik lampu. Biasanya di titik terang baru terlihat. Apalagi di pabrik lampu yang panas, jika ada karet, maka karetnya akan mengendur.  Bisa saja perut Kim tiba-tiba menjadi kempis dan juga pipinya yang bakpao itu menjadi kembang tak terkontrol, nah ketahuan  deh bahwa selama ini Kim Jong Un itu imitasi. Lalu tertipu lah kita  semua.

Serius sekali.

Cepat sembuh bos Kim, karena Trump tanpa Kim, kayak donat tanpa lubang. Apaan sih.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun