Memang tak mudah di negeri ini, orang di sekitar lingkaran mau mengundurkan diri, memang belum jadi budaya. Andi bisa menjadi orang pertama yang memulainya.
Hary lalu menunggu. Satu hari, dua hari, tiga hari, Andi belum mengundurkan diri.
Bahkan penantian agar Andi mengundurkan diri itu dikejutkan dengan pengunduran lebih dahulu CEO Ruangguru Belva Devara yang ingin mencegah agar konflik kepentingan Ruangguru dengan Kartu Prakerja tidak berlarut menjadi polemik di tengah masyarakat.
Hary jelas bersorak atas pengunduran Belva.
"Ini baru milenial. Bukti bahwa anak muda berpikir terbuka dan tidak buta terhadak kritik publik karena  dekat dengan kekuasaan" kata Hary sedikit berceramah.
Akan tetapi, sesudah itu Hary nampak kecewa saat membaca berita bahwa Ruangguru adalah perusahaan milik Singapura, dan tuduhan miring lainnya.
"Payah...." kata Hary suatu kali.
"Apa?" tanya saya.
"Itu...Stafsus".
Ini mungkin adalah alasan sehingga pengunduran diri Andi hari ini tidak menarik lagi bagi Hary. Bahkan, pengunduran diri Andi ini dapat dianggap sebagai sebuah hal yang terlambat.
"Seharusnya dia bisa lebih cepat meminta out dibandingkan Belva," komentar Hary sebelum kami pulang.