Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gawat, Ide Gila Donald Trump: Injeksi Disifenktan ke Dalam Tubuh

24 April 2020   16:24 Diperbarui: 24 April 2020   16:25 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS, Donald Trump I Gambar: Businessinsider

Seharusnya usai presentasi  dari Bill Bryan, pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri dan ketua Departemen Sains dan Teknologi  Amerika Serikat,  ada langkah produktif  atau inovatif untuk menghadapi Covid-19.

Namun yang terjadi sebaliknya, presentasi mengenai penelitian yang menunjukkan virus tidak hidup selama dalam suhu lebih hangat dan lebih lembab itu menjadi sia-sia, ruangan seperti kembali gelap gulita dan berada dalam kekelaman yang paling pekat. 

Karena apa? Karena ide gila dari Sang Presiden, Donald Trump.

Merespon presentasi Bryan, tanpa berdosa dan merasa dirinya paling pintar, Trump di tempat lain  lalu menyarankan suntik disinfektan untuk 'membersihkan' tubuh dari virus Corona COVID-19.

"Saya melihat disinfektan bisa merubuhkan virus Corona dalam hitungan menit. Hanya satu menit. Apakah kita bisa melakukan sesuatu terkait ini, seperti dengan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh atau seperti membersihkan sesuatu?" kata Trump dikutip dari NBC News.

Luar biasa, ini ide paling terbaik yang pernah diungkapkan oleh seorang Presiden di jagat raya ini, sehingga para dokter dan ahli lalu bejibun untuk mengomentari ide gila Donald Trump ini.

Baca Juga : Donald Trump Sakit Jiwa?

Sebut saja spesialis saluran pernapasan atau pulmonolog,  Dr Vin Gupta yang mengatakan bahwa apa yang disarankan Trump adalah ide sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

"Ini adalah metode yang biasanya dilakukan orang-orang untuk bunuh diri," kata Dr Gupta seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/4/2020).

Dr Gupta mungkin ingin mengatakan bahwa jika Trump ingin pasien di AS lebih cepat meninggal, maka ini adalah cara yang mujarab.

Pulmunolog lainnya yang bernama John Balmes dari Zuckerberg San Francisco General Hospital bahkan menjelaskan bahwa boro-boro meminumnya, menghirup disinfektan saja sudah berbahaya karena dapat mengiritasi saluran napas, dan buruk untuk paru-paru.

"Bahkan pemutih atau isopropil alkohol yang sudah sangat diencerkan saja masih tidak aman. Ini benar-benar ide yang gila," kata Balmes.

Ide gila Trump yang terdengar menyerupai lelucon ini, sepertinya ditanggapi serius oleh beberapa pengamat kebijakan publik. Bahkan ada yang kuatir, jika tidak dijelaskan dengan detil, ada ada warga AS yang akan meminum desifenktan.

Adalah Robert Reich, seorang profesor kebijakan publik dari University of California di Berkeley yang menghimbau agar jangan satupun warga yang menurut usul Trump tersebut.

"Briefing Trump secara aktif membahayakan kesehatan masyarakat. Boikot propaganda. Dengarkan para ahli. Dan tolong jangan minum desinfektan," kata Reich.

Apakah Donald Trump Mengalami Masalah Mental?

Ini beban berat bagi warga AS. Selain terus mawas diri untuk menghadapi Covid-19 dengan berbagai macam persoalannya, namun juga dipusingkan dengan tingkah dari sang Presiden, Donald Trump yang suka nyeletuk seenaknya.

Sebenarnya, warga AS mungkin sudah terbiasa dengan Trump, apalagi beberapa penelitian memang mengatakan bahwa Trump memiliki persoalan dengan kesehatan mentalnya.

Seperti  Januari lalu, Profesor Bandy Lee dari Universitas Yale yang mengepalai kelompok ahli kesehatan mental, mengatakan kepada The Independent bahwa Trump memang bermasalah dengan mentalnya, dari rujukan beberapa peristiwa.

Baca Juga : Donald Trump Ngamuk, WHO Tidak Diberi Dana

Misalnya, saat Trump dalam merespons demonstrasi di Kedutaan Besar AS di Baghdad dengan melancarkan serangan drone yang menewaskan Panglima Garda Revolusi Iran Qassim Sulaimani. Trump terlihat santai-santai saja sesudah memerintahkan hal tersebut.

Ini berarti, Trump memang secara psikologi dan mental dapat dikatakan berbahaya.

Pada 2018, isu tentang Trump yang gila ini juga dipublikasikan oleh beberapa buku. Seperti buku karya jurnalis Michael Wolff yang berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House, He Dangerous Case of Donald Trump karya Bandy X Lee, Twilight of American Sanity karya Allen Frances, serta Fantasyland karya Kurt Andersen.

Beberapda dari buku-buku  ini menggambarkan Trump sebagai sosok tidak sabar, tidak bisa fokus, mengulang berbagai hal, dan mengoceh tanpa ujung-pangkal.

Pada saat itu, Juru bicara Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengecam tuduhan soal kondisi kejiwaan Donald Trump.

"Tindakan itu memalukan dan patut ditertawakan. Jika dia tidak sehat, dia tidak mungkin duduk di sini, tidak mungkin mengalahkan sekelompok kandidat Partai Republik paling kompeten selama ini," kata Sanders.

Mungkin kali ini, usul injeksi desifenktan ini akan membuat  juru bicara Sanders dan para pengikut Trump lainnya untuk mulai berpikir serius, bahwa memang ada masalah kejiwaan di orang nomor satu Amerika tersebut.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun