Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cerita Golongan PNS "Pilu", di Antara Isu Pemotongan THR dan Covid-19

8 April 2020   11:28 Diperbarui: 8 April 2020   12:26 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi PNS I Gambar : Kompas

Jika bujang, masih bisa hidup, tapi jika bini ibu rumah tangga biasa, anak lebih dari dua, maka celaka. Yang anak satu saja, stress minta ampun, apalagi yang dua, 3 atau hampir setengah lusin. 

THR atau Gaji-13 bagi PNS itu biasanya dana tambahan untuk sekolah, hari raya, bayar koperasi atau menebus mas kawin yang digadai di pegadaian. Jika untuk selingkuh, itu cukara'a pung kerja. 

Tetapi terkadang tidak adil juga membandingkan gerbong ini dengan gerbong pekerja harian yang rasanya paling menderita saat ini. Pekerja yang penghasilannya dihitung perharian dan terdampak sangat besar karena wabah ini,

Ada sih hitung-hitungan yang membuktikan bahwa ada pekerja harian yang jumlah upahnya jika diakumulasikan bisa lebih besar dari gaji PNS golongan 2 atau 3.  Akan tetapi penghasilan itu tidak tentu, tidak tentu - tidak tentu berhari-hari, akhirnya namanya menjadi musibah,  seperti saat ini.

Nah, PNS masih enakan, tidak tentu 1 minggu di akhir bulan, di awal bulan jadi tentu meski untuk sementara, lalu berputar lagi siklusnya itu.

Jadi mau apa sekarang? Gerbong loyal ini, pasti iya-iya saja jika THR atau Gaji-13 dipotong, ditunda atau ditiadakan sama sekali, pasti itu.

Ini orang-orang yang loyal. Dampaknya tentu ada, tetapi rasanya para PNS sudah terlatih bahwa kebijakan dari atas adalah seperti titah dari tuhan. Jalani hidup dengan berpegang motto "gaji di tangan pemerintah, hidup jalani sudah", kadang-kadang mendung dan  kadang-kadang cerah.

Jarang sekali ada PNS yang ngamuk-ngamuk jika sudah aturan dari pemerintah, palingan kemarahannya diganti dengan  motor dinas  plat merah disewakan atau dijadikan ojek, ah sulit juga itu diterapkan di jaman covid-19 ini, kecuali dijual, cilaka 13. Semoga tidak sampai begitu.

Trett...treet...bunyi WA lagi.

"THR sudah beres, tidak jadi dipotong  bapak ibu...gimana perkembangan covid-19 sekarang teman-teman?"..uu..sopan sekali....

Aehh....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun