Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Alasan Riza Patria Berpotensi Menjadi "Duri dalam Daging" bagi Anies Baswedan

7 April 2020   11:01 Diperbarui: 7 April 2020   11:22 2120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisa waktu mengabdi Wagub DKI Jakarta, Riza Patria tinggal dua tahun setelah terpilih kemarin. Mengabdi bagi warga Jakarta sekaligus menjadi pendamping bagi sang Gubernur, Anies Baswedan.  Jika ini ibarat  race balap mobil atau balap motor, maka jika ada 16 lap, maka terhitung hanya tersisa 3 atau 4 lap.

Apa yang biasanya dilakukan pembalap di akhir balapan? Menggeber kendaraannya secepat mungkin, sehingga target menjadi juara atau paling mendapat hasil terbaik dengan mengalahkan pembalap yang lain.

Di dalam analogi inilah, secara politik kita bisa melihat kehadiran Riza Patria sebagai Wagub DKI pendamping, Anies.

Sejatinya, mereka berdua adalah teman kerja, namun di dalam keterselubungan politik, mereka berdua tetaplah kompetitor.  Oleh karena itu, Riza Patria bisa berpotensi besar menjadi "Duri dalam Daging" bagi ambisi politik Anies Baswedan.

Lebih dari satu variabel untuk mengiyakan kemungkinan ini dapat terjadi, bisa disebutkan dua di antaranya.  Pertama, Anies bukanlah kader Gerindra secara status, artinya dia bukan teman bagi Riza dan partainya, Gerindra.

Dalam HUT Gerindra kemarin, Prabowo sempat mengatakan bahwa Anies berhati Gerindra meski bukan kader, namun semua orang tahu ada pepatah soal itu, "Dalamnya samudera bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu".

Maksudnya adalah Anies boleh dan bisa hadir sebagai teman berpolitik hari ini, tetapi besok, Prabowo dan Gerindra pun tahu bahwa itu bukanlah sesuatu pasti.

Kedua, Anies adalah calon terkuat untuk menjegal Prabowo di Pilpres 2024 nanti berdasarkan berbagai survei. 

Perhelatan Pilprs itu memang masih lama, tetapi secara politik, anak tangga menuju RI 1 adalah kursi Gubernur DKI Jakarta. Jika berhasil dalam pencitraan, maka jalanan akan tampak mulus bagi Anies, yang artinya mengalahkan Prabowo.

Dalam konteks inilah, muncul sebuah pertanyaan, Apakah mungkin Gerindra  dalam konteks ini akan memuluskan jalan bagi Anies? Sangat tidak mungkin, untuk misi inilah Riza Patria dikirim.

Baca Juga :  Menebak Gerak Anies Setelah Riza Patria Resmi Terpilih sebagai Wagub DKI Jakarta

Baik, cukup dulu dua variael ini. Pertanyaan berikut adalah apakah Riza Patria dan Gerindra akan "main kasar" sehingga kepentingan publik atau warga DKI akan menjadi nomor dua?

Ini pertanyaan yang menarik, namun rasanya hal itu akan dimainkan secara cantik oleh Gerindra melalui seorang Riza Patria.

Riza Patria tak akan pernah bisa lepas dari kepentingan partai,  meski jabatan wakil gubernur adalah jabatan publik, Riza tetaplah seorang kader partai yang harus loyal. Disinilah Gerindra dengan cerdas memilih seorang Riza.

Riza bukanlah politikus kemarin sore. Kemampuan manajerial dan kemampuan politiknya seperti berjalan linear. 

Jika harus "menjegal" Anies, Riza adalah orang yang tepat. Riza Patria adalah juru bicara Gerindra. Gaya berbahasanya juga terkenal santun tetapi dengan kait mengait politik yang kental, sebelas dua belas dengan Anies. Artinya Riza bukanlah orang yang mudah untuk diatur oleh Anies.

Baca Juga : Apakah Kehadiran Riza Patria Akan Membuat Suara Anies Tidak Bergetar Lagi?

Melihat ini, maka  "pertarungan" keduanya akan seru, tidak keras, tetapi main sikut-sikutan amat mungkin terjadi. 

Anies nampak bisa tampil menonjol sebagai individual dengan kemampuan menata katanya, Riza juga punya kemampuan untuk itu. Apalagi salah satu kekuatan Riza adalah dia nampak lebih powerful dibandingkan Anies jika  diperlukan lobi dengan DPRD.  Untuk yang ini, Anies bisa tenggelam dibuatnya.

Artinya apa? Jika bicara pelaksanaan program, Riza akan mempermudah program pemerintah DKI Jakarta terlaksana, namun jika bicara gerak politik, Riza kemungkinan besar akan menghambat gerak Anies.

Istilah "Duri dalam daging" mungkin istilah yang terlampau kasar, akan tetapi begitulah politik. Tak ada kawan atau lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan.

Ketika Gerindra memastikan Riza Patria masuk di sisa dua tahun pemerintahan Anies, disitulah kemampuan politik Anies akan teruji. 

Kembali lagi ke analogi balapan. Siapa yang memiliki mesin lebih baik dan kemampuan skill politik lebih baik, dia akan unggul.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun