Lalu, apakah hewan yang tertular ini bisa menularkan kembali ke manusia? Syukurlah, hingga saat ini belum ada penelitian yang mengiyakan bahwa hal ini akan terjadi.
"Tidak ada bukti bahwa hewan memainkan peran dalam penularan COVID-19 ke manusia selain peristiwa awal yang terjadi di pasar Wuhan, dan tidak ada bukti bahwa seseorang terinfeksi COVID-19 di AS dari hewan, termasuk anjing atau kucing peliharaan," tegas pihak Kebun Binatang Bronx.
Jika berkaca ke peristiwa di Hongkong pun, Penelitian Layanan Kedokteran Hewan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong mengatakan bahwa meskipun ada dua anjing yang telah terinfeksi virus COVID-19 setelah terpapar dengan pemilik yang sakit dengan COVID-19, namun belum ada bukti bahwa hewan peliharaan, ternak, satwa liar dapat menularkan penyakit ini ke manusia.Â
Oleh karena itu masih perlu tinjauan klinis yang lebih komprehensif selanjutnya untuk melihat keberlanjutan dari perilaku virus covid-19 ini.
Ada satu pesan penting dari peristiwa ini yaitu bahwa direkomendasikan agar orang-orang yang terinfeksi COVID-19 di AS untuk membatasi kontak dengan hewan hingga ada informasi lebih banyak yang diketahui tentang bagaimana virus di Harimau Nadia ini berperilaku. Selain itu, untuk yang sehat harus tetap terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan yagn dianjurkan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H