Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengapa Langit Jakarta Menjadi Biru?

6 April 2020   10:13 Diperbarui: 6 April 2020   14:06 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Namun, penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, kosentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, kosentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat," kata Andono.

Arah angin pun berpengaruh terhadap polutan jenis PM 2.5 ini atau partikel debu halus berukuran 25 mikrogram/m. "Arah angin yang mengarah ke Ibu Kota juga mempengaruhi konsentrasi parameter PM 2.5," tambah Andono.

Di tengah harapan mengenai langit yang mulai membiru tersebut, organisasi Lingkungan Hidup, Greenpeace tetap mengingatkan bahwa meskipun menurun, soal polusi di Jakarta masih banyak PR yang mesti dikerjakan.

Greenpeace melalui Juru Kampanye Energi, Bondan Andriyanu mengatakan bahwa meski membaik, namun angka AQI di Jakarta bisa naik pada hari-hari tertentu. Artinya, Bondan menduga memang ada sumber pencemar udara lain selain transportasi.

Dugaan Bondan didasari oleh kondisi ini terjadi meski pembakaran kendaraan bermotor berkurang signifikan dengan penerapan WFH maupun pembatasan aktivitas di luar rumah.

Bondan lalu memberi saran perlunya  riset inventarisasi emisi untuk mengidentifikasi sumber pencemar, Sehingga upaya pengendalian sumber pencemaran udara bisa berdasarkan hasil inventarisasi emisi. Sebuah hal penting yang kembali diingatkan di tengah "musibah".

Secara global, lingkungan memang mulai membaik di tengah pandemi virus Corona, dilaporkan bahwa lapisan ozon di atas Antarktika telah pulih dengan begitu banyaknya saat ini.

Selain itu, saat China menyatakan lockdown karena penyebaran virus corona yang semakin liar, citra satelit menunjukkan tingkat polusi yang menurun drastis di langit Negeri Tirai Bambu itu.

Di Italia, sebuah visual yang dirilis oleh European Space Agency (ESA) yang diambil dari atas Bumi yang berlangsung sejak awal tahun hingga pekan lalu, menunjukkan penurunan emisi nitrogen dioksida (NO2) di Italia utara secara signifikan karena adanya lockdown virus corona.

Melihat fenomena alam di dunia, termasuk langit Jakarta yang membiru, mungkin alam termasuk langit sedang diberikan kesempatan untuk bernapas, memulihkan kondisinya meski mungkin hanya untuk sementara, dan itu terjadi melalui salah satu kondisi paling sulit yang harus dihadapi manusia di bumi ini.

Referensi : 1 - 2 - 3 - 4 - 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun