Kengerian terjadi di jalanan Kota Guayaquil, ketika ratusan jenazah yang diduga berasal dari pasien yang tewas karena terinfeksi Virus Corona dibiarkan tergeletak di jalanan.
Dalam tiga hari ini, pihak yang berwenang di Ekuador mengatakan bahwa mereka telah menjemput 300 jenazah di Kota Guayaquil.
Jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal di Ekuador, menurut data Worldometers, hingga saat ini terdapat 3.465 kasus positif corona dan 172 korban jiwa. Â
Jumlah yang sebenarnya tidak membuat negara itu menjadi episenter, hanya ketakutan masyarakat dan layanan kesehatan yang terbatas menjadi alasan kejadian mengerikan ini terjadi.
Jalanan memang nampak sepi di kota tersebut, warga menjadi takut dan memilih untuk tinggal diam di rumah.Â
Menjadi memilukan karena jikalau ada salah satu anggota keluarga yang meninggal, warga terpaksa menempatkan jenazah di jalanan karena mereka tidak mempunyai pilihan lain selain meletakannya di luar.
Cerita dari salah satu warga Guayaquil bernama Fernando Espana, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 4 April 2020 Â adalah kisah nyata di balik kejadian memilukan tersebut.
Espana dan keluarganya tidak ada pilihan lain selain "membuang" jenazah di jalanan kota. Espana mengakui bahwa sesungguhnya ia dan keluarganya tak tega meninggalkan jenazah anggota keluarganya di jalanan.Â
Akan tetapi, ketika ada anggota keluarga lain dan tetangga yang nampak terinfeksi virus Corona, maka mereka seperti tak mempunyai pilihan lain.Â
"Kami memiliki banyak tetangga yang sudah tua. Selain itu, ibu saya pun sudah berusia 80 tahun yang memiliki gangguan pernafasan," ujar salah satu tetangga Espana.
Dalam keadaan normal, situasi ini bisa diatasi oleh penyedia layanan kesehatan, namun situasi ini nampaknya tidak normal. Dikabarkan di kota tersebut, pihak rumah sakit sudah tidak memadai lagi.Â
Rumah sakit setempat dilaporkan tidak memiliki tempat tidur tersisa untuk menerima pasien yang sakit, begitu pun kamar mayat.
Akhirnya, mayat-mayat yang terbungkus plastik itu dibiarkan tergeletak dalam jangka waktu yang lama. Â Saat Espana menghubungi telepon darurat, para warga hanya disuruh menunggu.Â
"Kami sudah lima hari menunggu petugas untuk menguburkan jenazah, namun tak ada yang datang. Kami lelah menelpon mereka terus. Apa yang bisa mereka katakan adalah meminta kami untuk menunggu," ujar Espana.
Tubuh jenazah mulai membusuk dan dirinya maupun tetangganya tidak bisa lagi menahan baunya dan tentu sangat takut jikalau tertular virus corona.
Pemandangan yang tak biasa akhirnya terlihat, ketika warga hanya bisa melihat dari balik jendela atau rumah mereka ketika mobil otoritas kesehatan datang, lalu turun beberapa orang mengenakan pakaian hazmat dan mengangkat jenazah itu dari pinggir jalan, memasukkannya ke dalam mobil.
Keadaan yang entah sampai kapan akan berhenti, karena berdasarkan laporan otoritas kesehatan dalam sehari mereka bisa mengangkut 150 jenazah per hari, terlepas dari apakah itu jenazah virus Corona atau bukan.
Kabar terakhir, pemerintah terpaksa mempersiapkan kontainer sebagai tempat penampungan sementara jenazah, sembari menunggu pencarian lahan untuk dapat memakamkan jenazah-jenazah tersebut dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H