Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Tips Aman Menggunakan Aplikasi Zoom, Ketika Keamanan Data Zoom Mulai Diragukan

3 April 2020   14:18 Diperbarui: 3 April 2020   14:19 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak Orang, termasuk perdana menteri Inggris, Boris Johnson, telah menggunakan Aplikasi Zoom selama krisis Virus Corona. Foto: Olivier Douliery / AFP melalui Getty Images

Aplikasi Zoom menjadi salah satu yang aplikasi yang paling diminati saat ini. Aplikasi ini memang sangat membantu dan menjadi pilihan banyak pihak untuk menggelar rapat online ketika praktik physical distancing ditetapkan di banyak negara untuk menghambat penyebaran wabah corona.

Bahkan politisi dan tokoh penting lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menggunakannya untuk konferensi ketika mereka bekerja dari rumah, work from home.

Meskipun mudah digunakan atau user friendly, namun dalam beberapa hari ini isu tentang ketidakamanan penggunaan Zoom juga dipermasalahkan oleh banyak pihak.

Para pakar keamanan software mempertanyakan resiko keamanan (security) terutama soal privasi dan kenyamanan ketika menggunakan aplikasi karena fenomena Zoombombing yang terjadi saat ini.

Zoombombing adalah serangan yang dilancarkan hacker berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman

Salah satu yang tidak diinginkan namun terjadi saat zoombombing adalah ketika kita melakukan rapat secara online maka ada orang yang dapat masuk ke dalam jaringan kita  lalu mengacau dengan ujaran kebencian, rasialis, pornografi dan lainnya.

Merespon segala keluhan ini, maka pihak Zoom lalu memberi saran agar pengguna jangan mengupdate aplikasi sementara ini sembari aplikasi akan  diperbaiki selama 90 hari.

Oleh karena itu,  lebih lanjut pihak Zoom lalu memberikan tips bagaimana agar aman dalam menggunakan aplikasi ini.

Inilah tips-tips tersebut, seperti dilansir dari cnet.com ;

1. Jangan gunakan ID kantor untuk rapat di Zoom. Gunakan ID khusus hanya untuk satu kali pertemuan. Soal ini,  Zoom juga memberikan video tutorial untuk membuat ID rapat secara acak untuk keamanan yang lebih baik.

2. Aktifkan fitur "Waiting Room" sehingga dapat melihat siapa saja yang mencoba bergabung dalam rapat sebelum diizinkan untuk mengakses rapat online. Caranya: Account Management > Account Settings > pilih Meeting > lalu aktifkan Waiting Room.

3. Nonaktifkan opsi lain, termasuk opsi Join Before Host. Fitur berbagi layar untuk non-hosts juga harus di-nonaktif-kan dan juga fitur lainnya. Untuk menonaktifkan ini lewat ikon roda bergerigi di kanan atas dan pilih opsi yang tidak akan diaktifkan. Disini anda juga bisa memilih siapa yang berhak membagikan video, jika hanya host saja, maka akan lebih baik.

4. Setelah rapat dimulai dan semua peserta hadir kunci rapat tersebut agar peserta tak diundang tidak bisa bergabung.

Data Pengguna di Aplikasi Zoom Juga Disalahgunakan?

Ternyata bukan zoombombing saja, akhir-akhir ini keamanan data pengguna Zoom juga mulai diragukan, isu tentang pembocoran alamat email dan pengiriman data yang disalahgunakan juga menjadi perhatian khusus akhir-akhir ini.

Mengapa hal yang terlihat tidak aman ini bisa terjadi di aplikasi secanggih Zoom?  Para pakar teknologi mengatakan salah satu alasannya karena  ada persoalan dalam enkripsi yang digunakan oleh Zoom. Seharusnya enkripsi dapat diatur sehingga tidak ada peluang untuk akses kepada penggunaan oleh user, end to end encryption.

Namun pada praktiknya, data enkripsi antara pengguna dan server Zoom tetap terjadi. 

Istilah enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end) biasanya mengacu pada melindungi konten antara pengguna sepenuhnya tanpa akses perusahaan sama sekali, sayangnya  Zoom tidak menawarkan tingkat enkripsi tersebut. Karena ketidakamanan yang ada ini membuat banyak tuduhan dituduhkan kepada pihak Zoom. 

Antara lain, Zoom telah dituduh membocorkan ribuan alamat email ribuan orang karena email semua pengguna dianggap merupakan bekerja di perusahaan yang sama. Padahal beberapa pengguna tidak bekerja di tempat yang sama. Ini dilaporkan oleh perusahaan hardware, Motherboard.

Selain itu, yang paling serius adalah Zoom juga dituduh telah diam-diam mengirimkan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna. Data tetap dikirim sekalipun pengguna tak punya akun Facebook. Persoalannya, pengguna memang sering tidak memperhatikan kebijakan privasi sebelumnya, sehingga praktik semacam ini bisa terjadi.

Hal ini membuat orang asing dapat dengan mudah mendapatkan foto, dan email hingga melakukan video call dengan ribuan pengguna tersebut.

Dari penjelasan ini, akhirnya pengguna mungkin dapat lebih berhati-hati, meskipun aplikasi Zoom dapat sangat membantu saat ini namun jikalau ada yang sangat rahasia berkaitan dengan data, materi pembicaraan maka perlu dipikirkan agar lebih cermat dalam penggunaannya atau lebih berhati-hati dengan menggunakan tips yagn diberikan.

Referensi

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun