Sebenarnya ini memang masih belum jelas, apalagi data tentang jumlah anak itu juga belum pasti. Di beberapa media dikatakan dapat mencapi 20-an orang anak, namun dari data terakhir dari Central Intelegence Agency (CIA), dari jumlah 689 WNI Eks ISIS, belum terpilah berapa jumlah anak-anak di dalamnya.
Lalu bagaimana dengan opsi ini? Secara politik sudah dapat ditebak. Ketika pemerintah mengatakan bahwa WNI Eks ISIS tidak akan dipulangkan dengan sendirinya anak-anak tentu tidak akan dipulangkan. Mengapa demikian, selain pemilahannya akan sulit, rasanya tidak mungkin anak-anak itu akan pulang tanpa orang tuanya.
Artinya, pemerintah hanya ingin menarik simpati demi kemanusiaan, sesudah itu, pintu betul-betul tertutup bagi 689 orang yang sudah dikatan sebagai "Virus" yang amat membahayakan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H