Menariknya, Dasco lantas mengatakan agar PKS jangan genit mengomentari perjalanan Prabowo. "Ya dalam rapat terbatas lah (penugasan). Dalam rapat-rapat bidang pertahanan ya gitu. Satu lagi (PKS) jangan genit," tambah Dasco.
Dibilang genit, PKS balik berkomentar. Mardani mengatakan bahwa pihaknya tidak genit hanga ingin mengingatkan arahan Presiden. "Nggak ada yang genit. Justru mengingatkan arahan Presiden," ujar Mardani dikutip dari Detik.com.
***
Meskipun membantah tidak kegenitan, saling balas antara Gerindra dan PKS ini mengundang perhatian.
Ada apa dengan PKS yang menurut Gerindra  terkesan "mencolek" Prabowo saat tidak ada angin  tak ada hujan?
Secara normal jawabannya adalah PKS mungkin ingin menampakan dirinya sebagai oposisi yang akan mengkritik kebijakan Presiden Jokowi atau pemerintah.Â
Hanya, ketika melihat jangkauan kritikan ini, sepertinya PKS terlalu personal dengan menyerang perjalanan dinas Prabowo.
Ini terkesan aneh, karena kedua partai amat mesra pada Pilpres kemarin.Â
Ada apa?
Patut diduga, bahwa hal ini menandakan bahwa antara PKS dan Gerindra memang sudah ada lubang yang menganga, meskipun dalam berbagai kesempatan kedua partai mengatakan relasi antara keduanya berkembang dengan baik.
Alasannya bisa diduga. PKS merasa Prabowo telah melanggar janji politik mereka, salah satunya dengan bersedia menjadi pembantu Jokowi tanpa mempertimbangkan romansa cinta masa lalu mereka.