"Kalau ada yang mempertanyakan Pak Menhan pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan kita, bukan yang lain-lain," kata Jokowi dalam sambutannya pada rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2020, Kamis (23/1/2020) pagi.
Dalam sambutannya pada rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, Kamis (23/1/2020) pagi, Presiden Jokowi nampak bicara dengan tegas dan jelas membela Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto berkaitan dengan kritikan soal kunjungan Prabowo ke luar negeri.
Jokowi bukan saja menjelaskan tentang tujuan kunjungan Menhan, namun juga mengatakan bahwa pihak yang tidak mengerti tujuan kunjungan sebagai pihak yang tak tahu apa-apa.
"Kalau ada yang bertanya belum ngerti urusan diplomasi pertahanan," tambah Jokowi.
Seperti yang diberitakan, kritikan kepada Menhan ini dimulai dari celetukan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang mengingatkan Prabowo karena dianggap terlalu sering ke luar negeri.
Sebagai catatan, Prabowo memang telah berkunjung ke 7 negara dalam 3 bulan setelah dilantik Presiden.
Selain mengingatkan tentang kepastian masuknya investasi seusai kunjungan tersebut, Mardani juga mengatakan bahwa Prabowo harus siap mendapat pengawasan dari masyarakat. Pasalnya, uang yang digunakan kunjungan ke luar negeri berasal dari masyarakat.
Mendengar kritikan PSK yang ofensif tersebut, Gerindra berespons. Melalui Wakil Ketua Umum Sufmi Dasco Ahmad, Gerindra lalu menjelaskan bahwa tak ada salah dengan perjalanan yang dilakukan oleh Prabowo.
Dasco mengatakan bahwa selain kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas sepengetahuan dan perintah dari Presiden Joko Widodo, kunjungan tersebut juga memiliki tujuan jelas yang merupakan bagian dari tugasnya sebagai Menhan.
"Kunker itu atas perintah presiden, dalam rapat terbatas untuk meninjau meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjungi. Sekaligus kemudian melihat alat-alat pertahanan. Jadi itu bukan kehendak Pak Prabowo untuk jalan-jalan gitu," kata Dasco.