Ginting merasa lebih puas jika keunggulannya di set pertama, mampu dibalikan oleh Momota dengan permainan tingkat tinggi, daripada menang tetapi bukan menghadapi yang terbaik.
Ginting mungkin lebih puas jika netting tipisnya mampu dikembalikan Momota juga dengan ajaib yang membuat penontong histerik bertepuk tangan dan nilai pertandingan mereka menjadi amat berharga untuk dinikmati.
Lihat saja di Youtube. Laga-laga Ginting dan Momota dilabeli sebagai laga dengan teknik tinggi baik dari pecinta bulutangkis dalam negeri maupun luar negeri.
Karena itu, Ginting tentu merindukan Momota. Kabarnya Momota harus beristirahat kurang lebih dua bulan. Momota baru ditargetkan untuk turun di All England, lagian posisinya untuk lolos ke Olimpiade sudah sangat aman.
Bagaimana dengan Ginting tanpa Momota? Bagaikan butiran debu, ah lebay. Ini kesempatan Ginting untuk mendulang poin sekaligus menambah kepercayaan dirinya.
Di Malaysia Master, mungkin sadar bahwa Momota pasti juara, Ginting sudah "menyerah" sedari awal. Di Indonesia Master, tanpa Momota, Ginting melaju mulus.
Ginting perlu terus memompa kemampuan dirinya ke titik maksimal tentu diimbangi dengan konsistensi.
Jika ini ideal dapat dilakukan, Ginting mungkin dapat bertemu Momota di partai puncak di All England nanti, sekaligus menjadi pemanasan yang baik menuju Olimpiade 2020 nanti.
Pastinya, pecinta bulutangkis berharap agar secepatnya duel epik Momogi secepatnya terjadi.
***
Secara keseluruhan Indonesia meraih tiga gelar dari Indonesia Master 2020 ini. Pasangan Minions Kevin/Marcus menjadi juara ganda putra setelah mengalahkan Daddies Ahsan/Hendra 21-15, 21-16 dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi jawara di ganda putri setelah mengkandaskan perlawanan ketat ganda Denmark, Fruergaard M./Thygesen S., 18-21, 21-11, 23-21.