Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami "Kebohongan" Anies yang Mengatakan Tidak Ada Mal yang Tutup Karena Banjir

11 Januari 2020   11:23 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:13 2897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kompas.com

Kita berharap, berpolitik dengan membangun narasi hebat dan kerja mulia seharusnya menjadi pandu. Mempertahankan kekuasaan dengan manipulasi bohong tidak akan bertahan lama, jika bertahan lamapun, yang busuk pada akhirnya akan tercium.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dituduh telah berbohong atau menyebarkan hoaks (lagi).  

Saat menjelaskan soal banjir Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1), Anies mengatakan bahwa mal di Jakarta tidak ada yang tutup.

"Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi. Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," begitu kutipan penjelasan dari Anies Baswedan.

Frasa mal tutup tidak ada, tanpa tedeng aling-aling langsung "disambar". What??? Tidak ada mal yang tutup? Dimana mata Anies? Begitu kira-kira respon beberapa warganet.

Bukan respon dari warganet saja, beberapa media bahkan melakukan verifikasi kebenaran pernyataan Anies ini, salah satunya Detik.com.

Seperti yang dilansir Detik, pernyataan Anies keliru, ada mal yang tutup bukan satu bahkan dua dan tergolong gede.

Kedua mal tersebut adalah Mal Cipinang Indah dan Mal Taman Anggrek. Bahkan kedua mal ini dikabarkan belum juga bisa beroperasi seperti semula bahkan setelah lewat H+9 insiden banjir di Jakarta.

Hal ini bahkan dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah kepada detikcom. "Yang masih tutup Mal Cipinang Indah dan Mal Taman Anggrek," ujar Budihardjo, Jumat (10/1/2020).

Budihardjo bahkan mengatakan dampak banjir kemarin adalah yang terparah yang pernah dialami oleh pusat-pusat perbelanjaan tersebut karena banjir-banjir sebelumnya tidak pernah masuk ke dalam mal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun