Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami "Kebohongan" Anies yang Mengatakan Tidak Ada Mal yang Tutup Karena Banjir

11 Januari 2020   11:23 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:13 2897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Kompas.com

***

Apakah Anies berbohong? Jika berbohong itu didefinisikan sebagai mengeluarkan pernyataan yang tidak sesuai fakta, maka Anies jelas berbohong.

Hanya kasihan juga, jika pernyataan itu tidak dilihat dari konteksnya.

Anies mengeluarkan teks tentu dalam sebuah konteks. Saat itu, Anies sebenarnya sedang "mengeluh" dalam tanda petik. Anies sedang curhat, persoalan banjir di Jakarta terlalu "sadis" diberitakan padahal di daerah lain, banjir juga terjadi dengan hebat.

Anies menyatakan bahwa Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa, sehingga dirinya dan jajarannya sedang fokus untuk bekerja dalam keadaan tersebut, namun percakapan tentang yang terjadi di Jakarta berkembang tanpa "terkontrol".

Anies lebih lanjut  menyinggung daerah lain yang juga terdampak banjir, seperti Lebak, Banten dan Bekasi, Jawa Barat, namun banjir di dua daerah tersebut tidak dibicarakan di dunia maya dengan  intensif seperti Jakarta.

"Kalau di Jawa bagian barat, dari mulai Lebak sampai Bekasi. Sayangnya, tidak semua dapat perhatian dalam percakapan," ujar Anies nampak seperti mau protes.

Di tengah rasa ketidakadilan tersebut, lantas Anies berusaha menunjukan "kehebatan" dirinya.

"Coba dicek berapa jembatan yang hilang di banyak tempat. Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya?" ungkap Anies.

"Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi.Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," tambah Anies.

Kasihan Anies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun