Dalam perjalanan pelatih-pelatih hebat dunia, asisten pelatih seperti menjadi jabatan untuk naik level ke lebih tinggi. Sebut saja Jose Mourinho yang belajar dari Bobby Robson ataupun Zinedine Zidane yang mengakui terbantu saat menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti saat bersama Real Madrid, serta pelatih Jerman, Joachim Loew yang menjadi asisten Jurgen Klinsmann.
Kedua, Indra dapat membantu Tae-yong untuk berkomunikasi dengan para pemain sekaligus memberi masukan tentang strategi yang tepat.
Peran ini bukanlah untuk mengurangi peran seorang Tae-yong, namun harus diakui Indra dapat menjadi jembatan karena beberapa pertimbangan. Pertama, Indra mengenal benar beberapa pemain yang dulu "dibesarkannya". Sebut saja Evan Dimas, Zulfiandi dan Hansamu Yudha. Nama-nama yang bersama Indra telah meraih prestasi sejak U-19.
Kedua, Indra adalah pelatih yang paling sukses memilih pola yang tepat bagi Indonesia saat ini, meski belum terlihat di level senior.
Coach Indra mampu membuat Indonesia bermain dengan kecepatan dan taktis memainkan bola pendek atau dari kaki ke kaki. Kelebihan Indra ini pasti akan sangat bermanfaat bagi Shin Tae-yong nantinya.
Lalu dari sisi negatif, apakah kerugian yang akan didapat nantinya? Satu hal yang paling penting adalah Indra akan kehilangan waktu untuk melatih timnas U-22 atau paling tidak menyusun pondasi yang semakin kuat, seperti yang telah dia lakukan selama ini.
Kita tentu saja bergembira hati karena di level "U" kita punya pelatih hebat seperti Indra dan Fachry Husaini. Level ini seperti menyiapkan tabungan atau investasi untuk masa depan, sayang sekali jikalau terkorbankan karena Indra ditunjuk menjadi asisten pelatih Tae-yong nantinya.
Akan tetapi jikalau dapat mengusulkan, pertimbangkan Seto Nurdiantoro jikalau akhirnya Indra didaulat menjadi asisten pelatih.
Kedua, Indra akan "terbawa" jikalau Tae-yong dianggap gagal, wajar karena Indra menjadi bagian di dalamnya. Meskipun nampak terlalu progresif, akan tetapi hal ini perlu dipertimbangkan juga.Â
Membiarkan Indra tetap di pos U-22 dan "menunggu" jikalau Tae-yong gagal membuat PSSI seperti menyimpan opsi jikalau hal terburuk terjadi, Tae-yong tidak berusia lama.
Pada akhirnya, sebagai pecinta timnas, kita patut bergembira dengan ditunjuknya pelatih baru timnas, Shin Tae-yong. Meskipun masih tanda tanya, apakah dapat berprestasi atau tidak, namun kita bersyukur karena PSSI kembali berani mengambil pelatih dengan level yang cukup baik setelah sebelumnya menunjuka Luis Milla.