Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai 3 Pesan Natal dari Jokowi

27 Desember 2019   23:20 Diperbarui: 28 Desember 2019   05:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, Jokowi menegaskan bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing.   

"Saya tegaskan bahwa di negeri Pancasila,negara menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing" kata Jokowi.

"Saya tegaskan di sini sekali lagi, negara menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing" tambah Jokowi.

Hadirin yang hadir memberikan sambutan meriah atas pernyataan Jokowi ini, harus diakui ini adalah pernyataan sebagai respon atas peristiwa actual yaitu pelarangan merayakan natal di Dharmasraya.

Hal ini sekali lagi harus menjadi konsern pemerintah. Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo pada pesan natalnyanya pada 25 Desember 2019 lalu  bahkan mengatakan bahwa penghormatan terhadap hak beragama menurut keyakinan masing-masing di Indonesia masih cita-cita.

Jokowi tentu tidak ingin agar Indonesia melangkah mundur karena semangat Bhinekka Tunggal Ika, Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 memiliki unsur ang jeas yaitu mewajibkan masyarakat menghormati hak beragama orang lain.

Ketiga pesan penting Jokowi ini dibalut dengan amat indah melalui cerita inspiratif tentang persahabatan beberapa tokoh berbeda agama yang seharusnya menjadi pedoman kehidupan kerukunan anak bangsa.

Jokowi memberikan contoh persahabatan antara Mohammad  Natsir,tokoh Masyumi dengan Ignatius Joseph Kasimo. Dua tokoh perjuangan yang beda agama tetapi saling mengunjungi ketika salah satu merayakan hari rayanya baik Idul Fitri maupun Natal.

Selain itu Jokowi juga menyebut persahabatan antara Gus Dur dan Romo Mangun yang amat erat. Kita tentu tahu bahwa persahabatan kedua tokoh ini bukan saja membangin dialog antar agama tetapi juga dialog tentang persoalan humanis, sesuatu yang universal dan teramat penting.

Terkadang hal ini dilupakan ketika mata hati menjadi buta karena sikap intoleran atau tidak saling menghormati.

Semoga pesan Natal dari Jokowi ini bukan saja mengingatkan peran umat Kristiani yang merayakan natal tetapi juga menjadi pesan inspiratif bagi seluruh anak bangsa yang menginginkan Indonesia menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun