Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mau Liburan, Waspada K-Rewards Gopay Anda Digasak Penipu

22 Desember 2019   23:08 Diperbarui: 22 Desember 2019   23:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K Rewards Juni 2019 I Gambar : Kompasiana.com

Awal bulan kemarin saya naik darah dan naik pitam. K-Rewards yang didapatkan dengan keringat dan air mineral yang banyak  karena duduk menulis hampir digasak penipu jahanam. Ceritanya begini.

Siang-siang kelas pertukangan kayu  yang saya asuh sudah hampir selesai, rehat ishoma. Tiba-tiba bunyi telepon terdengar dari ruang instruktur. Bunyi telepon yang berasal dari handphone saya.

"Halo.."

"Halo pak, benar dengan bapak Arnold"

"Iya.."

"Bapak kami dari layanan Gojek, mau memberi informasi bahwa bapak berhak mendapatkan tambahan uang elektronik sebesar 3 juta.."

"Oh begitu pak.."

"Nah..sebelum itu kalo boleh tahu bapak sering menggunakan saldo bapak untuk apa pak, gopay atau transportasi.."

"Gopay pak..untuk belanja..."

Nah..saya langsung bersemangat menjelaskan, mengapa? Karena di tempat saya, Kupang, Gopay hanya bisa digunakan untuk membeli pulsa, atau ya mentransfer ke rekening. Soalnya, Gojek dan layanan lain seperti Gofood belum ada di kota Kupang.

"Oh baik, Nah gini pak...langkah pertama yang harus bapak lakukan adalah sekarang ini ada sms yang masuk dari Gojek ke Handphone bapak, nanti ada kode angka yang tertera di sms tersebut, nah kode itu bapak bisa sebutkan.."

Setelah saya melihat sms, memang ada pesan yang masuk dari Gojek.

"Oh iya pak...angkanya ******...

Saya memang bersemangat dan langsung menyebutkannya, tidak ragu  karena saya menyangka ya bagaimana bisa orang di luar Gojek bisa tahu ada sms di handphone saya. Selain itu, Saya berpikir itu kode awal untuk mendapatkan hadiah uang tersebut.

"Oh baik...nah kedua sedikit lagi, akan ada sms lagi pak..nanti bapak sebutkan lagi angkanya"

Memang ada sms yang masuk lagi. Namun, saya mulai sedikit curiga karena di sms tersebut ada kalimat yang menyatakan bahwa angka tersebut jangan diberitahu kepada pihak lain, berbeda dengan sms yang pertama.

"Halo pak..wah tapi ada tulisan  di sms ini bahwa tidak boleh diberitahu kepada pihak lain.."

"Wah..tidak apa-apa pak, itu syarat utama agar uang hadiah bapak dapat cair. Selain itu tolong kirimkan foto KPT bapak ya.." ..suara dari penelepon mulai terdengar agak keras.

Saya bertambah curiga, tapi juga tidak mau kehilangan uang hadiah, apalagi sampai meminta foto KTP, udah kayak syarat pemenang kompetisi blog di  Kompasiana saja.

Saya lalu, cepat memutar otak dan mendapatkan ide segar.

"Pak...maaf, saya sedang rapat nih, nanti lima menit lagi, atau WA saja..."

Saya berpikir, jika benar penipu, dia mungkin tidak akan menghabiskan energi dengan menunggu orang yang berlagak sibuk seperti saya.

Eh, saya keliru.

Tiba-tiba masuk chat WA dari sang penipu ini. Pintarnya sang penipu, foto profil WA nya dirubah kayak foto orang yang berada di kantor Gojek. Jadi ada beberapa orang yang berfoto dengan latar belakang sebuah ruangan dengan tulisan Gojek besar di dindingnya.

"Halo pak..segera ya dikirimkan KTPnya..."

" Iya pak sedikit lagi..."

Saya tiba-tiba cemas. Biasanya ini terjadi kalau saya mau dirundung sial. Saya lantas mulai menggoogling nomor telepon resmi Gojek, nah ketemu nomor 021-50849000. Tak lama kemudian saya sudah dihubungkan dengan customer service gojek, suara wanita.

Setelah berbincang dan menceritakan yang saya alami, sang cs amat menyayangkan bahwa saya sudah memberi kode yagn pertama, tetapi berjanji segera memblokir aku Gopay saya agar jangan diganggu oleh akun lain.

"Kalau boleh tahu bapak menggunakan handphone merek apa?"

"Samsun* mbak.."

"Oh..dari data kami, ada percobaan masuk dari hanphone berjenis O**O"

"Kami bekukan akun bapak sementara, blokir nomor yang berusaha masuk, lalu beberapa saat kemudian bapak boleh aktifkan lagi. Selain itu kami sarankan agar bapak jangan berhubungan lagi dengan penipu, karena bapak bisa terpengaruhi lagi"

"Aman mbak..nanti saya "amankan" dia. Terimakasih"

Jadi begini proses penipuan yang sedang saya alami. Memang akan ada dua kode yang akan diminta oleh penipu. Kode pertama itu seperti akses awal, hanya kode awal itu tidak bisa digunakan oleh penipu untuk membobol Gopay kita. Dia butuh kode kedua untuk mengganti password kita, setelah password diganti, uang kita langsung digasak, dan saya hanya akan bisa menangis saja, jika benar-benar terjadi.

Syukur kode kedua belum saya beri, tetapi memang sudah ada keanehan karena ketika saya ingin mengganti password, aplikasi menyatakan bahwa percobaan mengganti password sudah lebih dari 3 kali dan harus diulangi. Si penipu sepertinya terus berusaha mengganti password ketika sudah masuk dengan kode pertama.

Nah setelah mendapat penjelasan dari CS, saya lalu kembali menyelesaikan urusan dengan sang penipu, tentu dengan cara saya.

"Hallo pak, tolong hubungi saya lagi, saya kesulitan mengupload KTP" . Saya mengirim pesan WA kepada si penipu. Saya mulai memancing si penipu untuk menghubungi saya kembali.

Eh, saya memang dihubungi lagi.

"Hallo pak"

"Halo juga.." balas saya.

"Gini ya pak, dalam ketentuan kami, bapak tidak bisa kami berikan hadiah uang jika bapak menghubungi CS kami. Dari rekaman kami bapak telah menghubungi CS kami" suara sang penipu mulai meninggi. Ternyata dia tahu juga saya telah menghubungi pihak Gojek.

Tak perlu lama, saya hajar si penipu ini.

"Hei..bang**t, kau ingin menipu saya ya, kamu kalau ingin uang kerja sana."

"Hei..kamu mau apa..dasar bina****"

Eh, sinting,  saya malah jugadicaci maki. Saya balas lagi, lebih keras. Lalu telepon putus, dan nomor WAnya menghilang, nomor saya diblokir si penipu.

Meski menyesal karena waktu saya terbuang percuma meladeni si penipu, namun saya bersyukur uang di Gopay saya yang nilainya lumayan hasil tabungan beberapa bulan terselamatkan.

Modus Penipuan dapat Bermacam-macam 

Setelah peristiwa tersebut saya mulai mencari artikel tentang usaha penipuan sejenis dan ternyata cukup banyak dijumpai.

Modus penipuan itu paling tidak ada empat modus atau cara.  Pertama, melalui pesan chat di Aplikasi, lalu pesan melalui SMS atau WA, ditelepon secara langsung, dan terakhir modus penipuan  melalui email. Hebatnya saya dalam sekali jalan si penipu bernafsu sekali menipu saya melalui telepon sekaligus WA.

Seperti yang disarankan oleh CS dari Gojek, kuncinya adalah jangan pernah memberi tahu kode apapun kepada penelepon yang dicurigai sebagai penipu yang sedang mencoba untuk masuk ke akun kita.

Terakhir, saya  berpikir bahwa profil seperti saya yang menggunakan Gopay dari K-Rewards sebaiknya jangan terlalu banyak bermimpi bahwa saldo saya akan bertambah diluar dari K-Rewards. Artinya, selama saya tidak menulis di K, maka saldo tidak akan bertambah.

Jika ada tawaran ada hadiah uang atau tawaran menambahkan saldo maka patut dicurigai sebagai penipuan. 

Sedih sekali jika saya benar-benar ketipu karena saldo K beberapa bulan terakhir memang ditabung untuk digunakan nanti saat liburan.

Pesan saya, semoga kita tetap dan mesti waspada dari aksi penipuan seperti ini yang bisa saja semakin marak.

"Pak Arnold...kenapa marah-marah pak" kata beberapa siswa yang mendengar saya bersuara cukup keras.

"Hampir ditipu saya.."

"Dimana rumah si penipu, ayo kita samperin rame-rame" kata mereka.

"Waduh...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun