Kedua, Vietnam adalah satu-satunya tim yang pernah mengalahkan timnas U-22 di SEA Games. Jika format dari awal adalah fase knock out, maka timnas U-22 sudah terlempar dari awal.
Artinya meski berambisi untuk membalaskan dendam, tetapi ambisi itu mesti dijaga sehingga timnas dapat bermain dengan ketenangan dan mental yang tepat. Jangan jumawa karena secara fakta Vietnam memang lebih baik jika berkaca dari hasil di fase grup.
Vietnam pantas dihormati. Skuad mereka seimbang di semua lini, dengan pelatih berpengalaman dalam diri Park Heng-Seo, pelatih yang membuat nama Vietnam harus hingga di kancah Asia.
Kerendahan hati membuat timnas U-22 bermain dengan kesungguhan dan mental yang tepat, bahwa ini laga final menghadapi tim terbaik di SEA Games ini. Mengalahkan Vietnam adalah sebuah kebanggaan tetapi itu tentu tidak akan mudah.
Kerendahan hati juga akan membuat timnas U-22 juga mau berevaluasi bahwa masih memiliki berbagai kelemahan yang mesti diperbaiki. Lini depan yang masih sering menyia-nyiakan peluang, lini tengah yang masih belum padu dan lini belakang yang juga masih sering melakukan kesalahan sendiri.
Kata seorang penulis, Kerendahan hati itu bisa menjadi sayap yang kokoh untuk terbang lebih tinggi.
Oleh karena itu, sebuah pesan bagi Osvaldo Haay cs adalah tampilah sebaik mungkin, tunjukan mental pemenang yang perlahan telah terbentuk, tetapi dengan kerendahan hati. Jika itu dipahami dengan baik, emas setelah 28 tahun itu akan diraih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H