Xana memang gembira melihat sang ayah semakin sering berada disisinya. Sayang, Xana terlalu lemah untuk melawan sel-sel kanker yang semakin ganas menggeroti tubuhnya. Enrique tak bisa berbuat banyak melihat Xana yang terbaring lemah. Akhirnya, Jumat kemarin, putri cantiknya itu meninggal dunia.
Enrique sangat terpukul. Tak ada lagi senyuman indah yang menemaninya seusai pertandingan, tak ada lagi pelukan hangat dari Xana yang memberinya kekuatan ekstra sesudah dia nampak terlalu lelah mengurus sepak bola. Xana yang sering dipanggul Enrique berkeliling stadion seperti pemberi tenaga dan semangat baru baginya.
Sebagai manusia Enrique tak dapat berbuat banyak untuk melawan takdir, Enrique berusaha bijak melihat keterbatasan dirinya sebagai seorang manusia yang fana. "Kamu akan menjadi bintang yang membimbing keluarga kami," kata Enrique, pilu, sedih, berusaha menghibur dirinya sendiri.
Banyak pihak ikut bersimpati atas duka yang dialami pria berusia 49 tahun ini. Â Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) turut menyatakan duka.
"Berduka atas kehilangan Xana kecil yang menyedihkan. Kami berbelasungkawa kepada keluarga," demikian pernyataan RFEF.
Bintang Barcelona, Lionel Messi juga memberikan ucapan turut berbelasungkawa pada Enrique. "Kami bersama Anda, semua kekuatan dunia (bersama anda Enrique)," demikian pernyataan Messi.
Petenis Spanyol, Rafael Nadal juga ikut memberikan ucapan duka. Enrique memang cukup dekat dengan keluarga Nadal.
"Saya sangat sedih dan saya tidak bisa membayangkan kesedihan mendalam yang dirasakan keluarga Enrique. Pelukan besar dari saya untuk Luis Enrique dan segenap keluarga,Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap kuat dan bisa melewati masa sulit ini," tulis Rafael Nadal.
Ucapan duka mungkin tidak bisa mengembalikan keceriaan yang diberikan Xana untuk Enrique, akan tetapi simpati ini seperti hendak mengatakan kepada Enrique bawah dia tidak sendirian dan masih ada orang-orang yang akan menghibur dan menemani Enrique di masa sulit ini.
Itulah kehidupan. Manusia boleh merencanakan tetapi Yang Mahakuasa yang menentukan. Kebahagiaan itu anugerah, kegembiraan itu terlalu mahal harganya. Kehidupan memberikan kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang sementara itu.
Suatu waktu Enrique mungkin akan kembali ke lapangan hijau. Enrique akan mengingat Xana. Enrique mungkin akan sedih. Akan tetapi, Xana tentu tahu, ayahnya sangat mencintai sepak bola. Benar kata Enrique, Xana akan menjadi bintang. Bintang yang tampak jauh, tetapi cahayanya selalu ada menyinari. Lapangan hijau akan merindukan tawa Xana.