Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sinisa Mihajlovic, Leukemia, dan Kekuatan Sepak Bola

28 Agustus 2019   21:51 Diperbarui: 29 Agustus 2019   11:13 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stadion Marcantonia Bentegodi, Verona, 25 Agustus 2019 lalu. Langkah lelaki itu nampak pelan, agak lemah. Pandangannya diarahkan ke anak asuhnya di lapangan, setiap kali dia berdiri melangkah di pinggir lapangan, nampak anak asuhnya semakin bersemangat.

Lelaki itu tak perlu banyak bicara, kehadirannya di pinggir lapangan mengejutkan banyak pihak termasuk anak asuhnya. Hasilnya, hari itu tuan rumah Verona berhasil ditahan seri 1-1 oleh anak-anak dari Bologna, klub yang diasuh lelaki itu. Nama lelaki itu: Sinisa Mihajlovic.

Penggemar sepak bola 1990-an,hingga 2000-an, pasti mengenal siapa Mihajlovic. Pria Serbia berusia 50 tahun itu, dikenal sebagai bek sayap tangguh pada zamannya. Mantan pemain Inter Milan, As Roma, dan Lazio ini juga dikenal dengan tendangan bebas mautnya.  

Miha, panggilannya, juga dikenal berkharisma sehingga ban kapten sering dipercayakan padanya baik di klub maupun di tim nasional.

Kharismanya itu yang membuat dirinya setelah pensiun pada 2006, lalu beralih profesi menjadi pelatih. Berbagai klub telah dilatihnya dan kebanyakan di Italia, negeri yang seperti menjadi tanah kelahirannya. Klub-klub seperti  Inter, AC Milan, Fiorentina, Torino dan termasuk tim nasional Serbia (2012-2013) adalah tim-tim yang pernah dilatihnya. Saat ini ia melatih Bologna.

Musim lalu dengan skuad pas-pasan, Miha berhasil membawa Bologna masuk sepuluh besar Serie A. Banyak pujian diberikan kepadanya, dan pengalaman melatih Miha tahun demi tahun semakin berkembang dengan baik.

Sayang, rencana Miha untuk terus melatih dalam kondisi normal tidak sesuai dengan kenyataan, tanpa dia ketahui, Miha mengalami penyakit yang mematikan.

Tak dapat menyembunyikan, pada pertengahan Juli, Mihajlovic mengumumkan bahwa dirinya mengidap kanker darah atau Leukemia dalam sebuah konfrensi video.

Punggawa tim terkejut, Miha yang dianggap sebagai juru selamat tim musim lalu, mengapa harus menderita seperti ini?

''Tentu saja, tidak ada yang berharap ini terjadi. Miha seperti layaknya ayah bagi kami. Jadi, kami akan berjuang untuk dia layaknya dia berjuang bersama kami pada musim lalu,'' ujar kapten Bologna Blarem Dzemaili.

Manusia berencana tetapi kehidupan ini tidak berada dalam kuasa manusia. Miha nampak berusaha kuat, di waktu yang sama, Miha mengatakan bahwa dia akan berjuang melawan penyakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun