Pria yang ramah senyum ini, sepertinya adalah orang yang berada di belakang Jokowi untuk menunjukan wajah pemerintah yang intesif untuk mendekatkan diri dengan masyarakat adat Papua.
Bagi Lenis, formula di mana pemerintah mendekatkan diri dengan rakyat akan membuat pemerintah semakin mengerti keinginan kelompok atau masyarakat yang didekati.
"Setelah pendekatan secara adat, tak ada lagi kelompok separatis yang mengancam Papua harus merdeka dari Indonesia," ujar Lenis.
Setelah insiden di Surabaya, Lenis mengambil peran strategis. Kabarnya pria berusia 42 tahun tersebut akan bertemu terlebih dahulu dengan para pemimpin adat, tokoh pemuda, dan mama-mama untuk berdialog. Setelah itu, kata Lenis akan mengatur kedatangan Jokowi ke Papua.
"Mungkin dalam waktu tidak terlalu lama, kami ajak Pak Presiden ke Papua lagi, untuk berdialog, untuk berdiskusi dengan masyarakat Papua. Mungkin Papua dan Papua Barat, mungkin dari tokoh adat, atau pemerintah," kata Lenis usai dipanggil Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/8).
Lenis juga berharap kedatangan Jokowi menajdi penting untuk mendengar harapan masyarakat Papua dan Papua Barat pada pemerintahan lima tahun mendatang.
Kita berharap Lenis dapat memainkan perannya secara maksimal, menjaga Indonesia tetap damai dan bersatu, sebuah pesan kuat bahwa Indonesia adalah Sabang sampe Merauke.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H