Tak pelak, namanya langsung populer apalagi Indonesia sendiri memang tengah fokus pada perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 dan Nadine telah membuktikan bahwa anak bangsa dapat berkontribusi besar. Nadiem dinilai berhasil melahirkan start-up unicorn di Indonesia.
Jokowi pada masa debat pilpres kemarin terlihat fasih bicara tentang start-p unicorn, mungkin saja karena beberapa kali telah berdiskusi dengan Nadiem.
Ahmad Zaky Syaifudin
Bicara Nadiem Makarim, orang mungkin akan mengingat nama Ahmad Zaky, pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce Bukalapak.com, sebuah perusahaan E-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Kedua tokoh diakui adalah tokoh terkemuka dalam era ekonomi digital yang berkaitan startup unicorn.
Berbagai penghargaan juga diterima Zaky untuk beberapa pencapaiannya. Achmad Zaky penah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya pada 21 Juli 2016 yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Jambi.
Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan negara yang diberikan oleh Presiden atas jasa dan darma bakti seseorang kepada bangsa dan negara sehingga bisa dijadikan teladan bagi orang lain. Â
Selain itu, Zaky dianggap telah berperan secara aktif memajukan perekonomian pelaku UKM melalui online marketplace dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar UKM serta memanfaatkan platform Bukalapak yang telah dirintisnya sehingga berdampak tinggi terhadap masyarakat (high impact).
Zaky pernah membuat heboh mengeluarkan twit kontroversial di media sosial Twitter mengenai kinerja Jokowi, Presiden Jokowi dengan besar hati menerima Zaky yang datang meminta maaf ke Istana Merdeka.Â
Jokowi bahkan meminta masyarakat untuk menghentikan aksi boikot yang disebabkan kesalahpahaman terhadap cuitan Zaky.
Kelima tokoh ini harus diakui terdepan jika bicara soal kreatifitas dan inovasi. Kita berharap agar Jokowi mau untuk memilih menteri-menteri yang memiliki semangat dan pernah membuktikan melalui aksi nyata yang dilakukan. Â
Kita tunggu saja.