"Kalau Pak Jokowi ini PDIP mesti banyak. Kalau saya dikasih cuma empat. Emoh. Tidak mau," ujar Megawati yang disambut tawa kader PDIP di Grand Inna Beach Hotel, Bali, Kamis (8/8).
"Saya minta dengan hormat PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan menteri yang harus terbanyak," tambah Mega.
Seorang teman mengatakan bahwa Megawati terlalu agresif di bagian ini. Tidak seperti biasanya Mega seagresif ini, biasanya lebih kalem. Apalagi di depan Mega hadir Jokowi, para Ketua Umum Partai pendukung Jokowi dan tamu undangan yang terhormat, Prabowo Subianto.
Internal PDIP melalui Ketua DPP Andreas Hugo Pareira  juga tak biasa ikut mengomentari gaya Megawati ini, dengan memuji.
"Saya kira komunikasi tadi malam itu bagus sekali, dan hanya Ibu Mega yang bisa berkomunikasi seperti itu dengan Jokowi sebagai presiden maupun sebagai kader partai. Ketum yang lain tidak akan bisa melakukan seperti itu," kata Andreas di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Jumat (9/8/2019).
Ketum lain tidak akan bisa melakukan itu? Apa maksud Andreas?
Ada pesan secara verbal yang ingin disampaikan oleh Mega dan PDIP sebagai sebuah partai. Pesan yang diisi dengan "teriakan" berikan kursi menteri terbanyak, dan mengatakan hanya Ketum PDIP saja yang mampu melakukannya. Yang lain lewat...
Apa pesan yang ingin disampaikan? Jelas ada show of power, unjuk kekuatan dari Mega dan PDIP. Ada pesan berisi kekuasaan, mengkonfirmasi, memperjelas bahkan mengingatkan dengan keras siapakah yang paling berhak mendapat porsi pembagian " nasi tumpeng" terbesar ketika perayaan kemenangan dilakukan.
Seloroh Megawati meminta banyak menteri dianggap wajar karena PDIP telah berjuang dan menjadi leader membantu Jokowi dalam memenangkan menjadi kepala negara di 2019 ini. Sehingga dia meminta kepada Preisden Jokowi supaya dikabulkan permintaanya mendapatkan banyak jatah kursi menteri.
Teman yang sama tadi mengatakan gaya Mega yang tak biasa ini juga seperti "menampar" pihak lain atau  peminta jatah menteri yang tak tahu diri. Mega merasa perlu ingin menunjukan bahwa meski PDIP  selama ini diam, namun yang lain seharusnyajangan lupa diri, apalagi bukanlah pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Respon terhadap permintaan Mega kemudian muncul. Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menganggap wajar permin mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga proporsi dalam menunuk menteri.
"Sesuai dengan jumlah kursi PDIP di parlemen dan PDIP adalah pemenang pileg. Saya kira permintaan kursi paling banyak adalah hal yang wajar. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah proporsionalitasnya," kata Irma di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily, Ace menilai hal itu sebagai hal yang wajar. Â "Sebagai Partai pemenang pemilu dan partai pendukung koalisi Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin wajar jika menginginkan lebih banyak. Itu kan proporsionalitas saja," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.
PKB,  melalui Ketua DPP PKB Abdul Karding juga menilai hal yang  jika PDIP meminta jatah kursi menteri lebih banyak dari yang lainnya,  Karena PDIP merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif 2019.
"Ya saya kira wajar Jokowi menjanjikan kursi kepada pada PDIP lebih banyak dibanding partai-partai lain. itu karena memang PDP ini partai pemenang nomor 1 daripada kontestan pemilu lainnya," ujar Karding.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengeluarkan pernyataan tentang meminta jatah menteri. PKB berharap mendapat 10 menteri. Â "Semoga dari PKB yang masuk ke DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB," kata pria yang disapa Cak Imin.
Tak mau kalah dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berharap mendapat jatah 10 kursi menteri, Nasdem lantas berespon dengan menginginkan jatah kursi menteri yang lebih besar di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Alasannya Nasdem memiliki perolehan kursi yang lebih besar dari PKB.
"Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11," kata Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Senayan, Rabu (3/7/2019)
Di luar partai pengusung, santer disebut kedekatan Gerindra dengan maksud untuk mendambakan paling tidak dua kursi menteri dari lobi-lobi yang telah dilakukan sebelumnya.
Berbagai media bahkan mengatakan bahwa dua kursi yang diinginkan Gerindra adalah Menteri Pertanian dan Menteri BUMN.
Permintaan Megawati juga dapat disebut peringatan keras bagi para pihak  yang terlalu bernasu tinggi mendapatkan jatah menteri, agar lebih bersabar, menunggu atau bahkan mengantri di belakang PDIP, sebagai partai pemenang Pemilu. Lebih dari 10 nama calon menteri kabarnya sudah dikantongi Megawati. Nah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H