Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

PLTSa, Terobosan Jitu Mengatasi Masalah Listrik dan Sampah Nasional

9 Agustus 2019   12:46 Diperbarui: 12 Agustus 2019   12:23 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden berharap agar perampungan cepat dilaksanakan dengan prioritas pada daerah yang memang telah betul-betul siap.

"Dari 12 kota atau kabupaten yang mengusulkan pembangunan PLTSa, sebenarnya sudah ada 4 yang cukup siap," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung seusai rapat tersebut.

Menurut Pramono Anung, empat daerah itu yakni Surabaya, Bekasi, Solo, dan DKI Jakarta. Menurut Pramono, pembangunan PLTSa di empat daerah tersebut akan dikawal langsung oleh pemerintah pusat.

Akhirnya, respon cepat diberikan. Pada tanggal 2 Agustus lalu, PLTSa Bantar Gebang telah melakukan uji coba untuk menentukan power purchase agreement (PPA) atau kontrak jual-beli listrik dengan PLN.

PPA semacam persetujuan bersama penyedia listrik hasil bakaran sampah dengan PLN sebagai penyalur listrik ke masyarakat.

Jika berjalan mulus, Padahal, akhir 2019 atau awal 2020 nanti, Bekasi melalui PLTSa Sumur Batu Bantargebang ini ditargetkan jadi kota pertama di Indonesia bersama Surabaya yang mampu menghasilkan listrik dari sampah.

Di Surabaya, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) berada di TPA Benowo dan sudah hampir rampung.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini optimistis bahwa proyek itu nantinya akan menjadi sumber listrik baru di Kota Pahlawan.

"Sudah selesai kita 90 persen, kemarin itu hanya terganggu karena PLN untuk nerima hasil listriknya itu. Jangan dilihat sampahnya, tapi ini menjadi pembangkit baru. Sumber listrik baru," ujar Risma, Rabu (7/8/2019).

PLTSa Surabaya termasuk "super" karena akan menjadi PLTSa pertama di Indonesia dengan daya 11 MW, berdasarkan biomassa dari volume sampah sebesar 1.500 ton/hari dengan nilai investasi sekitar US$ 49,86 juta. Kabarnya, akhir November nanti, Presiden Jokowi akan datang untuk meresmikan.

Terobosan demi terobosan perlu dilakukan, masyarakat tentu sangat berharap proyek ini berjalan baik dan sukses, menjadi solusi dari permasalahan sampah yang dianggap sebagai negara darurat sampah dan juga sebagai pasokan untuk kebutuhan listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun