Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dari Teuku Umar ke Cikeas dengan Cinta

9 Juni 2019   11:35 Diperbarui: 9 Juni 2019   11:49 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY bertemu Megawati di Cikeas I Gambar : Kompas.com

Setelah mungkin puluhan tahun, Ibu Megawati memberikan senyuman  yang dilihat publik sebagai senyuman yang penuh ketulusan dengan rasa simpati yang mendalam  kepada SBY dan keluarga.

Bukan rahasia lagi, SBY adalah salah satu tokoh politik yang selama ini dianggap paling dibenci Ibu Mega. Di Cikeas, dalam suasana berkabung , peristiwa yang dapat dikatakan bersejarah itu terjadi. Mereka berdua saling melepas senyum.

Beberapa hari kemudian, dalam suasana lebaran, gantian rombongan dari Cikeas yang menyambangi Teuku Umar, Menteng tempat kediaman Megawati.  Setelah puluhan tahun juga, Megawati nampak tersenyum bahagia bersama keluarga SBY dari Cikeas.  Mereka bahkan berwefie bersama, Ibu Mega terlihat  terenyuh dalam bahagia. Komunikasi  antara Teuku Umar dan Cikeas yang selama ini beku, terlihat cair penuh cinta.  

Bagi masyarakat awam, silahturahim dalam rangka idulfitri adalah sesuatu yang mulia. Kesempatan untuk memulai sesuatu dalam perspektif dan semangat yang baru. Ruang yang tepat untuk dapat  memperbaharui relasi dengan orang lain, saling maaf-memaafkan.

Dalam kacamata politik, pertemuan Teuku Umar dan Cikeas melalui safari lebaran AHY dan keluarga, diakui dapat memiliki implikasi yang sangat luas, dalam jangka pendek atau jangka panjang yang akan mengubah peta percaturan politik nasional kita.

AHY dan Puan Maharani Bersama Megawati di Teuku Umar I Gambar : Kompas.com
AHY dan Puan Maharani Bersama Megawati di Teuku Umar I Gambar : Kompas.com
Mengapa demikian? Pertemuan ini diprediksi akan menghentikan fakta historis yang selama ini membeku  bahwa PDIP dan Demokrat akan sulit bergandengan tangan,   sesulit Megawati memberikan senyuman kepada  SBY.

Dalam jangka pendek, untuk Pemilu 2019, maka ini merupakan sinyal kuat dari Demokrat maupun PDIP bahwa ruang untuk bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi Jokowi sudah terbuka lebar. Seperti yang diketahui, Demokrat seperti berada dalam persimpangan, apalagi sesudah 22 Mei.

Meski tergabung dalam koalisi Prabowo, namun belakangan jiwa dan raga Demokrat seperti sudah menyeberang ke koalisi Jokowi.  Silahturahmi adalah langkah eksplisit bahwa sesudah 22 Juni nanti,  sesudah sidang MK nanti, Demokrat sudah berganti gerbong.

Artinya, kemungkinan bahwa AHY akan menjadi menteri, jika Jokowi dipastikan memenangkan Pemilu 2019 akan terbuka lebar.

Dalam jangka panjang, mesranya Cikeas dan Teuku Umar dapat disebut juga sebagai persiapan dari kedua orang tua mereka dalam melanjutkan trah kepemimpinan atau membuka jalan bagi karir politik anak-anaknya, yakni Puan Maharani dan AHY.

Puan sudah menimba pengalaman di dalam  pemerintahan sebagai menteri, sedangkan AHY seperti yang digaungkan berpeluang menemani Puan di kabinet mendatang. Akan sangat menarik melihat bagaimana dua anak pendiri dan pentolan partai, bertemu di dalam satu kabinet yang sama.

Pengalaman ditambah dengan relasi politik yang terbina baik akan membuat Teuku Umar dan Cikeas dapat bersama-sama menjadi kekuatan politik yang ampuh.

Apalagi Demokrat menjadi salah satu partai berideologi nasionalis yang telah berpengalaman selama dua periode pemerintahan semasa SBY sebagai penggerak utama. Kembalinya Demokrat tentu akan menambah kekuatan politik Jokowi mendatang.

Akhirnya, jika kita melihat, jalan politik kita cenderung cair dan tanpa bisa ditebak. Ketika Demokrat dirasa tidak akan mungkin bersatu dengan Koalisi Jokowi selama belum ada senyuman tulus dari Megawati, peristiwa duka menghampiri keluarga SBY.

Rasa kemanusiaan, simpati menjadi jalan agar kembali terjalinnya dan terjadinya peristiwa sejarah, dari Teuku Umar datang dengan penuh kasih cinta untuk Cikeas, dan dibalas dari Cikeas ke Teuku Umar. 

Semoga semakin damai bangsaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun