Perlu diapresiasi, meski "terlambat", Prabowo kembali menempatkan dirinya sebagai sahabat sebangsa dan setanah air bagi SBY. Tidak ada yang terlihat politis dari tindakan ini, tetapi sebuah pengakuan maaf yang terlihat wajar.
Bayangkan saja, jika Prabowo telah sampai ke tanah air dan tidak ke Cikeas, suasananya terlihat suram bagi bangsa ini, karena tradisi silaturahim harus dikorbankan, kebencian mengental karena perbedaan politik.
Prabowo sudah memberikan sebuah tindakan yang meneduhkan, semoga ini menginspirasi para elit politik lainnya, bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik ketika tindakan-tindakan serupa dilakukan.
Kita tentunya patut berharap, semangat merekatkan hati dalam simpati dan empati yang ditunjukan dan terus berlanjut,  jangan berhenti sesudah  peristiwa duka ini telah benar-benar selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H