Puncaknya, pada 1988 Niemeyer dianugerahi Penghargaan bergengsi Pritzker Architecture Prize , bersama-sama dengan arsitek Amerika Gordon Bunshaft .
Keterkenalan Niemeyer membuat dia terjun di dunia politik. Pada periode 1992-1996 Niemayer dipilih sebagai Presiden dari Partai Komunis Brasil (PCB); Niemeyer dianggap dipilih sebagai tokoh masyarakat yang kuat, namun cuma sebentar saja ikut berpartisipasi.
Sepanjang hidupnya, Niemeyer menyerahkan tubuh dan pikirannya untuk arsitek. Meskipun hanya seorang arsitek, Niemeyer telah memberi warna bagaimana seharusnya sebuah ibu kota agar dapat tampil memesona.
Niemeyer memang patut dihormati. Walikota Rio de Janeiro, Eduardo Paes menyatakan rasa hormat tersebut dengan menetapkan tiga hari berkabung di Rio, kota asal Niemeyer.
Kota Brasilia ini kabarnya akan dijadikan contoh bagi pemerintah Indonesia untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. Kita berharap nanti, akan muncul arsitek-arsitek Indonesia yang seperti Niemeyer mampu merancang gedung-gedung baru yang menawan di ibu kota baru, seperti yang Niemeyer telah lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H