Untuk kedatangan AHY ke Jokowi, Gerindra mengatakan bahwa Demokrat masih solid bersama memperjuangkan kemenangan Prabowo.
"Kami Partai Gerindra merasakan bahwa Demokrat sampai saat ini solid bersama kami. Setiap acara rapat-rapat, Bang Hinca sebagai sekjen selalu hadir, dan selalu bersama sekjen kami, Bang Ahmad Muzani, mengikut acara-acara BPN maupun rapat internal koalisi. Kami yakin, koalisi kami sangat solid," ucap Andre Rosiade, politisi Gerindra.
Gerindra memang perlu cepat mengklarifikasi, karena di media beredar kabar bahwa Prabowo mengatakan Demokrat seperti orang yang meninggalkan kawan saat kondisi sulit.
Terakhir, PKS. Gerindra pun harus bersusah payah menjelaskan, padahal dapat dibilang PKS adalah "teman terbaik" selama ini, loyalitasnya tidak usah diragukan lagi.
Melalui Ketua DPP Ahmad Riza Patria, Gerindra berusaha  mengkonfirmasi penjelasan Mardani Ali Sera.
"Ya kan apa yang disampaikan Pak Mardani itu maksudnya adalah hashtag untuk kampanye. Karena kampanyenya sudah selesai maka hashtag untuk kampanyenya juga sudah selesai. Namun kan Pak Mardani juga menjelaskan bahwa sekarang kita semua sedang menunggu proses rekapitulasi yang diselenggarakan oleh KPU," kata Riza, berusaha membuat opini, bahwa Mardani bukan berusaha menjelaskan bahwa perjuangan sudah "berakhir".
Untuk melayani setiap geliat yang terjadi, Gerindra perlu sangat sabar.
 Ada sebuah kalimat yang sangat baik menjelaskan tentang kesabaran;  Di dalam sabar, sebenarnya ada  kepedihan dan kegundahan yang disembunyikan. Ada kegetiran yang mungkin harus ditanggung sendiri. Ada gejolak yang disembunyikan, dan ada amarah yang tertahan.
Artinya, selama Gerindra masih dapat menyembunyikannya, gejolak itu masih tidak terlihat. Namun sampai kapan Gerindra akan sabar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H