Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pesan dari Makan Siang Jokowi bersama Erick Thohir

20 April 2019   18:26 Diperbarui: 20 April 2019   18:46 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Siang Jokowi, Erick Thohir, Wishnutama I Gambar : mdrdeka

Di tengah polemik soal saling klaim kemenangan yang entah kapan akan selesai, hari ini saat siang, Capres petahana, Jokowi mengisi akhir pekan dengan kegiatan ringan. Jokowi bersantai Grand Indonesia, Jakarta Pusat sambil mengajak serta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir untuk makan siang bersama .

Makan siang kemenangan? Ah, terlalu dini menyimpulkannya, namun tentu kita yakin bagi seorang politikus kita tahu bahwa ada pesan dari sebuah lunch, meski sederhana.

Mungkin tidak banyak yang tahu asal usul dari kata lunch, karena itu mari kita mulai dari sini. Menurut sebuah artikel di ediblegeography, istilah ini lahir pada masa kebudayaan Roma pada abad pertengahan. Sebenarnya kebudayaan pada saat itu tidak mengenal arti lunch.

Jika bicara soal makan maka hanya dikenal dua istilah pada saat itu, yakni dinner dan supper, belum dipakai isitlah lunch. Dinner yang sekarang dikenal sebagai makan malam sebenarnya bukanlah seperti itu pada masa lampau.

Masyarakat pada jaman tersebut bahkan menyebut makan siang dengan istilah dinner, yang berarti  menyantap makanan berat dalam porsi yang paling banyak diantara jadwal makan lainnya dalam sehari.

Sedangkan supper sendiri adalah istilah yang digunakan untuk makan saat malam hari, dengan porsi yang lebih sedikit dan seringkali hanya berupa cemilan. Singkatnya dinner makan banyak,  supper makan ringan.

Lalu kapan istilah lunch ini muncul? Ketika istilah ini (dinner) mulai masuk ke dalam kebudayaan modern di Amerika Serikat pada abad ke-18, masyarakat elit  di Amerika yang amat sibuk, membuat makan siang yang disebut dinner, waktunya dimundurkan menjadi sore hingga malam hari. Menarik kan?

Hanya orang-orang yang sibuk yangmemundurkan waktu dinner menjadi sore atau malam hari, dan hanya orang-orang yang tidak sibuk saja yang mempunyai waktu untuk makan pada siang hari dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, yang akhirnya disebut dengan lunch.

Penjelasan asal usul ini menjadi lebih menarik karena menurut sumber lain dikatakan bahwa lunch atau makan siang itu, berasal dari ladies meal, yaitu kebiasaan sekumpulan wanita yang berkumpul untuk menikmati cemilan atau makanan ringan, saat suami mereka sibuk bekerja.

"Lupakan sejenak kesibukan, mari kita berkumpul dan bercerita sambil lunch". Itulah esensi makan siang, lunch.

Sedikit penggalan sejarah tentang asal-usul lunch ini, jika kita sandingkan dengan makan siang yang dilakukan oleh Jokowi dan Erick Thohir, maka kita bisa mengatakan bahwa mereka sebenarnya sedang memberi pesan sederhana.

 "Lupakan sebentar soal persoalan klaim kemenangan, ini akhir pekan, mari kita bercerita, bersenda gurau, menghibur diri sendiri, menghibur orang lain sambil lunch, makan siang". Kira-kira pesannya seperti itu.

Ketika memasuki mal, diberitakan bahwa masyarakat mulai memanggil nama Jokowi dan meneriakkan Jokowi. Beberapa ibu ibu juga terdengar berteriak. "Jokowi Jokowi Jokowi" .

Jokowi tersenyum, dan membalasnya dengan melambaikan tangan, warga lantas riuh berteriak saat Jokowi terus melambaikan tangan. 

Di samping meja makan, sudah menunggu  Erick Thohir yang hadir bersama CEO Net Mediatama, Wishnutama. Jokowi duduk bersama mereka,lalu memesan nasi padang. Di atas meja juga nampak tersaji rendang, gulai ayam, udang dan ayam cabai. Mereka terlihat makan siang bersama dengan santai dan bergembira.

"Istirahatlah sejenak, lupakan hal-hal yang berat atau hiruk pikuk politik untuk sementara, ini akhir pekan, mari kita makan siang bersama".  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun