Memang benar Juve lebih dalam bertahan namun bukan berarti Allegri tidak menyiapkan skema untuk melakukan serangan balik jika terlalu ofensif. Disinilah kehebatan Ten Hag terlihat, Ten Hag dengan brilian menginstruksikan kedua bek sayapnya untuk tidak terlalu naik membantu serangan.
Strategi ini berjalan mulus. Bernadeschi di sektor kanan dan Alex Sandro di sektor kiri sebagai tumpuan serangan sayap Juve berhasil dimatikan dan sering kehilangan bola. Setiap kali kehilangan bola, Ajax menciptakan peluang yang hampir selalu membahayakan gawang Juve.
Bukan saja dari sektor bek sayap, di sektor bek tengah, Ten Hag juga menginstruksikan para pemainnya untuk lebih berfokus untuk menjaga daerah (Zona Marking) daripada menjaga pemain  (Man to Man Marking). De Ligt dan Blind di sektor ini amat disiplin menjalankan instruksi ini. Ronaldo hampir tidak mempunyai peluang karena strategi defensif ini. Harus diakui kali ini, Erik Ten Hag lebih cerdas dari Allegri.
Ketiga,  keunggulan lini tengah Ajax yang bermain lebih efektif. Kepastian Frenkie De Jong bermain setelah sebelumnya sempat dikatirkan cedera amat menguntungkan bagi Ajax. Lini tengah Ajax superior dalam laga dinihari tadi atas lini tengah Juventus yang dikomandoi Miralem Pjanic,
De Jong bukan saja mampu secara bergantian dengan Schone mematikan serta membatasi ruang gerak Pjanic, namun juga rajin mengalirkan bola ke lini depan Ajax.
Biasanya Allegri akan  menambah jumlah gelandang  pekerja untuk membatasi ruang gerak lini tengah lawan yang lebih tangguh. Masih ada Rodrigo Bentacur dan Khedira di bench pemain, namun ketiga skor menjadi imbang 1-1, Allegri sepertinya pusing karena kebutuhan menambah gol. Ahhirnya lini tengah Ajax terus merajalela.
Ketiga faktor ini membuat Juventus terlihat inferior di rumahnya sendiri. Bahkan Ajax terasa lebih Italia setelah mampu menjaga keunggulan mereka hingga detik akhir pertandingan. Jika konsisten bermain seperti ini, dapat dipastikan, siapapun lawannya akan mewaspadai. Bahkan Ajax bisa diunggulkan untuk menjadi juara musim ini. Sesuatu yang bukan mustahil terjadi.
Selamat de Amsterdammers, Ajax Amsterdam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H