Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Terima Kasih, Emiliano Sala

14 Februari 2019   13:16 Diperbarui: 16 Februari 2019   20:34 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun demikian, jikalau kehidupan seorang insan itu adalah soal menjadi inspirasi, Sala telah melakukannya, meski bukan dari aksi lapangan hijau.

***

Tanggal 4 Februari 2019. Berita dari tim pencari mengatakan bahwa puing pesawat yang ditumpangi Sala ditemukan di dasar laut Selat Inggris. Ada jasad yang ditemukan disana. Setelah melalui identifikasi jenazah, dipastikan itu adalah jasad Emiliano Sala. Sedih.

Dunia bola menangis, harapan itu telah paripurna sirna. "Tidak ada kata untuk mendeskripsikan betapa sedih ini. Pikiran dan doa kepada keluarganya dan juga keluarga pilot," tulis Mesut Oezil, gelandang Arsenal.

Minute of Silence untuk mengenan Emanuel Sala I Gambar : Skysports
Minute of Silence untuk mengenan Emanuel Sala I Gambar : Skysports
"Beristirahatlah dengan tenang," tulis El Barca, akun resmi klub asal Spanyol, Barcelona.

Dua hari ini, ungkapan duka kembali kental terlihat dari lapangan hijau, di kompetisi Liga Champions, kompetisi sepak bola paling keras dan elit bagi klub-klub Eropa.

"Minute's silence for Emiliano Sala' dilakukan sebelum pertandingan dilangsungkan. Detik-detik yang berharga bagi pemain dan supporter untuk merasakan duka dan juga untuk berefleksi kembali tentang artinya hidup.

Mata Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United terlihat berkaca-kaca melihat wajah Emiliano Sala terpampang di layar besar di Old Trafford saat MU akan menjamu Paris Saint Germain. Begitu pula Daniele De Rossi, gelandang veteran AS Roma yang menutup matanya untuk meresapi lebih dalam rasa duka yang dirasakan di Stadion Olimpico saat AS Roma akan berhadapan dengan FC Porto.

Rasa duka yang diselimuti tentang filosofi kehidupan bagi manusia. Manusia seringkali lupa bahwa kehidupan itu bergerak amat cepat dan sukar diprediksi, namun ketika peritiwa menyedihkan terjadi, kesadaran itu beriak muncul. Sebuah bukti nyata tentang kefanaan.

Emiliano Sala sangatlah terbatas sebagai manusia, namun harus diakui nama Sala akan selalu diingat karena pernah mengingatkan dunia (sepakbola), tentang filosofi mendalam tentang kehidupan. Meski Sala sendiri tidak tahu dan melihatnya secara langsung, bahwa dia telah memberi warna bagi dunia. Sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya.

Untuk ini, kita mungkin harus berterimakasih untuk Emiliano Sala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun