Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Novak Djokovic Menjadi yang Terhebat di Australia Open

27 Januari 2019   21:14 Diperbarui: 27 Januari 2019   23:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi yang terhebat tidak akan pernah mudah. Selain membutuhkan waktu yang panjang, perlu kekuatan yang luar biasa untuk dapat melewati masa-masa sukar, yang sempat membuat berpikir untuk berhenti. Novak Djokovic sudah pernah melewatinya, dan sekarang pantas menjadi petenis dengan gelar terbanyak di Australia Open. Djokovic yang terhebat.

Pukulan backhand Rafael Nadal keluar dari garis lapangan. Novak Djokovic sambil tersenyum lantas berteriak lantang mengangkat kedua tangannya. Poin itu mengunci pertandingan dalam skor 6-3, 6-2, 6-3 untuk kemenangan Djokovic.

Berlutut di tengah lapangan, berteriak lagi dan memukul-mukul kedua tangannya ke lantai lapangan Rod Laver Arena.  Gelar Australia Open ketujuh yang digenggam Djokovic, melampaui enam gelar yang diraih Roy Emerson dan Roger Federer.

Laga final Djokovic melawan Nadal adalah laga final ideal di Australia Open kali ini. Djokovic adalah unggulan pertama sedangkan Nadal adalah unggulan kedua.

Sebenarnya, masih ada legenda lain yang kehadirannya di final dinantikan yaitu Roger Federer. Sayang di babak keempat, Federer sudah lebih dulu tersingkir secara mengejutkan setelah dikalahkan petenis muda asal Yunani, Stefanos Tsitsipas.

Kedua petenis sepanjang turnamen dapat dikatakan melaju dengan mulus hingga final. Djokovic hanya kehilangan dua set sejak babak pertama sedangkan Nadal tidak pernah kehilangan satu set pun sejak babak pertama hingga babak final. Karena itu, laga final diperkirakan akan berjalan dengan ketat.

Pertandingan memang berjalan menarik dengan adu teknik pukulan, tetapi kali ini Djokovic lebih unggul dari Nadal di sepanjang pertandingan. Djokovic jarang melakukan kesalahan sendiri, double fault yang tidak perlu dan berinisiatif untuk mencuri set, breaking set terlebih dahulu.

Rafael Nadal kewalahan menghadapi Djokovic. Raja tenis lapangan tanah liat ini kerap mengandalkan permainan reli dan akurasi pukulannya, namun di hadapan Djokovic, Nadal tidak bisa berbuat banyak. Djokovic selalu menemukan cara untuk mengembalikan pukulan Nadal dan juga selalu bergerak cepat ke setiap sudut lapangan untuk mengembalikan pukulan Nadal.

Djokovic juga lihai menjaga tempo. Setelah unggul 6-3, dan 6-2, di set ketiga Djokovic mulai memperlambat tempo dengan lebih banyak melakukan pukulan slice di depan net. Cukup berhasil karena lumayan menguras stamina Nadal yang berusah bangkit di set ini. Kewalahan, Nadal kembali menyerah di set ini 3-6.

Kemenangan atas Nadal membuat Djokovic unggul dengan 28 kemenangan atas Nadal dalam laga ke-53 mereka.

***
Sekali lagi tidak mudah menjadi terhebat. Di dalam orasi kemenangannya, Djokovic sempat terdiam sejenak ketika melihat perjalanannya sampai di titik ini, khususnya dalam 12 bulan terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun