Berbagai dukungan atas KLB mulai bermunculan. Salah satunya dari Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta, Uden Kusuma Wijaya.
"Saya kira itu harus diajukan demi pembaruan PSSI. Tak ada jalan keluar lain," ujar uden.
"Saya rasa pilihan paling rasional adalah mengganti anggota Komite Eksekutif PSSI Jangan memercayakan organisasi pada orang-orang lama yang kita tahu terlibat dalam masalah hukum. Biarkan mereka menyelesaikan persoalannya," tambah Uden.
Apa yang dikatakan Uden mendapat dukungan dari Umuh Muchtar, perwakilan klub Liga 1 Indonesia, Persib Bandung. Umuh bahkan mengatakan tentang waktu sebaiknya KLB dilaksanakan. Â "Agar KLB tidak terganggu. Ini harus diselesaikan dahulu sebelum Liga 1 dimulai," ujar Umuh.
KLB memang dapat segera digelar tanpa menunggu tahun 2020 atau ketika periode kepengurusan tahun 2016 berakhir, selain itu KLB akan diadakan oleh Komite Eksekutif PSSI tiga bulan setelah permintaan resmi itu diterima.
Artinya jika sekarang permintaan itu sudah dilakukan oleh para Voters, maka KLB dapat dilaksanakan pada Mei atau Juni 2019.
Suara-suara seperti ini bisa jadi telah mewakili suara-suara suporter yang memang menginginkan generasi baru di tubuh PSSI. Suporter sudah muak akan kinerja PSSI selama ini dan menginginkan perubahan yang revolusioner.
"Tadi kita dengar Edy (Rahmayadi) mundur. Persoalan sepakbola Indonesia sudah sangat kotor dan kronis. Kalau sudah seperti itu, tentu tidak hanya melibatkan satu atau dua orang, tapi sudah sistemik dan mengakar," kata Andi Peci, pentolan bonek yang menyempatkan hadir di Nusa Dua, Bali.
"Hari ini, kami menyampaikan orang-orang yang sudah gagal memajukan dan orang-orang lama PSSI untuk mundur semuanya," tegas Andi.
Herannya, di tengah gelombang desakan untuk dilaksanakan KLB masih ada pihak-pihak yang merasa KLB bukanlah jalan keluar terbaik sekarang. Seperti yang diungkapkan Manajer Persatu Tuban, Fahmi Fakhroni.
"Kalau saya mengharapkan diselesaikan tugas ketum oleh Plt sampai kongres tahun depan kami bisa konsentrasi untuk persiapan kompetisi musim ini. Mayoritas klub menginginkan itu," ujar Fahmi. Fahmi juga mendorong agar tetap harus ada perubahan atau pembenahan di tubuh PSSI meskipun tidak terjadi KLB nantinya.