Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

2 Harapan pada Satgas Anti Mafia Bola Sesudah Vigit Waluyo Tersangka

15 Januari 2019   18:20 Diperbarui: 15 Januari 2019   18:26 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vigit Waluyo ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas I Gambar : Tribun

Seperti bapaknya, kiprah Vigit di sepak bola nasional tidak main-main. Sebelum mengurus PSMP Mojokerto, sudah berbagai hal dilakukan oleh Vigit. Vigit pernah menjadi manajer Deltras Sidoarjo, PSIR Rembang, Persewangi Banyuwangi dan Persikubar Kutai Barat, Kalimantan.

Riwayat Vigit ini yang akhirnya membuat dia dihormati dan terpilih menjadi ketua PSSI Jatim sebelum era La Nyalla Matalitti.

Vigit yang mungkin dianggap untouchable sekarang sudah diberikan status tersangka.

Meskipun sebelumnya Komisi Disiplin PSSI menjatuhi hukuman seumur hidup tidak boleh lagi bergelut dalam dunia sepakbola nasional, namun ancaman hukuman dari Satgas jelas lebih menakutkan bagi para pelaku pengaturan skor.

Para mafia yang masih berkeliaran tentu akan gentar dengan sepak terjang Satgas. Penangkapan Vigit  membuat sudah bermacam-macam lapisan yang sudah ditangkap Satgas. Mulai dari Exco, Komisi Disiplin, Wasit dan Vigit, sebagai pemilik klub.

Kedua, penangkapan Vigit membuka lebar-lebar pintu untuk masuk ke kasus yang lain.

Menetapkan Vigit sebagai tersangka membuat Satgas tentu saja akan mendapatkan bukti-bukti atau nama-nama lain untuk pengembangan kasus pengaturan skor di sepak bola nasional.

Hampir dapat dipastikan bahwa di kantong Vigit ada nama-nama lain yang pernah disebut di media atau mungkin belum pernah disebut. Satgas tinggal menggali lebih dalam saja.

Selain itu, penangkapan Vigit juga bisa berarti pekerjaan Satgas yang berkaitan dengan Liga 3 atau Liga 2 bisa dikatakan hampir selesai. Exco, wasit dan lain-lain yang telah ditangkap juga berasal dari dua kompetisi ini.

Hal ini dapat berarti bahwa, setelah Vigit, Satgas bisa lebih fokus menyelidiki dugaan pengaturan skor di liga tertinggi di Indonesia, Liga 1. Ada kecurigaan bahwa di kompestisi ini ada mafia juga bekerja. Mafia kelas kakap. Energi Satgas dan tuntutan pecinta bola nasional tentu berharap, Satgas dapat menyentuh level ini.

Peribahasa dulu mengatakan "Sepandai-pandainya tupai melompat tentu akan jatuh juga". Para mafia tentu pandai melompat, tetapi sekarang saatnya mereka jatuh dan masuk kerangkeng. Tempat dimana seharusnya mereka berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun