Madame Claude mengajari para gadisnya semua yang mereka  tidak tahu. Mulai mengajari cara berpakaian dengan mengirim mereka ke toko bernama Rty di Rue Saint Honor, yang berspesialisasi dalam pakaian untuk calon istri Dynasty.
Mereka pada taat karena Claude yang turun langsung merekrut mereka.  Jika ada yang berkata darimana mereka direkrut,  mereka akan berkata dari  'Neuilly', sebutan untuk kota pinggiran yang rimbun di luar Paris.
Utuk menguji kemampuan seks mereka, "Gadis-gadis baru" di sekolah Madame Claude yang eksklusif akan diadili oleh kelompok "essayeurs" terpilih --- pria yang ia kenal dan percayai. Â Para pria ini yang akan menguji dan menilai kemampuan para wanita Claude. "Mereka membayarnya" kata Madame Claude tentang para Essayeurs.
Madame Claude memiliki sekitar dua ratus gadis yang bisa dikunjungi, dengan dua puluh atau tiga puluh yang dianggap favorit. Pada tahun 1977 ia menagih Fr 1.500 ($ 300) untuk sore hari , Fr 3.000 ($ 600) untuk malam (delapan PM ke dua A.M.), Fr 5.000 ($ 1.000) untuk sepanjang hari. Akhir pekan bisa dinegosiasikan. Dari ini dia akan mengambil komisi 30 persen.
Lebih khusus,  Madame Claude menyukai gadis-gadis dari keluarga yang baik, dan mengetahui latar belakang mereka.  Claude juga  memerintahkan mereka untuk membeli koper Vuitton dan menyimpan koper (yang isinya akan dia selalu periksa) selalu siap. Dia juga mengirim mereka ke penata rambut untuk rambut mereka. Dia juga mengajari mereka bagaimana berperilaku di masyarakat.
Soal komunikasi juga diperhatikan dengan jeli oleh Claude. Â Wanita-wanita Claude harus sering membaca buku dan bisa berbahasa Inggris.
Inilah yang membuat Rue Princesse terkesan percaya diri  di depan seorang raja, tiga pangeran, empat menteri, dan lima duta besar pada jamuan makan malam resmi---mereka pernah dipanggil dalam waktu singkat ke makan malam resmi oleh Quai d'Orsay (kementerian urusan luar negeri) atau Istana lyse (presiden).
Mereka memang istimewa, itulah sebabnya sebelum kematiannya pada 19 Desember 2015, Madame Claude mengirim semua data pribadinya kepada William Stadiem.Â
Hal ini seperti menjelaskan bahwa meski  secara tersirat ditentang oleh pemimpin Prancis saat itu seperti Charles De Gaulle maupun Georges Pompideu, namun tanpa disadari Claude menjadi perpanjangan tangan dari negara Prancis untuk memperkenalkan diri ala "Madame Claude". Â
Dia menjalankan bisnisnya dengan ketat dan meraih keuntungan besar sampai 1977, ketika dia melarikan diri ke Los Angeles di hadapan permintaan pajak besar oleh Pemerintah Prancis yang dia abaikan selama bertahun-tahun.