Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penangkapan Nurul Safarid yang Sudah Diduga

8 Januari 2019   17:41 Diperbarui: 8 Januari 2019   17:42 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit Nurul Safarid ditangkap I Gambar : Onenews

Satgas Antimafia Bola Polri menangkap seorang tersangka baru. Setelah akhir pekan lalu mengatakan bahwa akan menangkap seorang tersangka baru, hari ini (Selasa,8/1/2019) Satgas menangkap Nurul Safarid, wasit yang memimpin pertandingan Persibara Banjarnegara melawan PS Pasuruan.

Apa peran Nurul? Menurut Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Argo Yuwono, wasit Nurul diduga menerima uang sebesar Rp 45 juta dari mantan anggota komisi wasit, Priyanto, untuk memenangkan Persibara.

"Nurul Safarid menerima uang suap dari Priyanto dan Dwi Irianto sebesar Rp 45 juta untuk menguntungkan Persibara dengan rincian: Rp 40 juta cash dan Rp 5 juta transfer," kata Argo Yuwono.

Lebih lanjut diceritakan bahwa tersangka Priyanto memberikan uang kepada Nurul sebesar Rp 45 juta. Rinciannya, Rp 30 juta diberikan secara tunai di Hotel Central, sedangkan sisanya diserahkan secara bertahap oleh Mbah Putih, yakni Rp 10 juta secara tunai setelah pertandingan dan Rp 5 juta dikirim melalui transfer via rekening.

Pengaturan skor oleh Nurul ini dilakukan dengan perencanaan yang amat matang. Dilansir dari Detik.com, sebelum memimpin pertandingan, wasit Nurul melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, yakni mantan komisi wasit, Priyanto; anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Johar Lin Eng; anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto alias Mbah Putih; Anik Yuni Artika Sari; dua asisten wasit; cadangan wasit Chalid Hariyanto; serta pengamat pertandingan. Pertemuan membahas terkait cara untuk memenangkan Persibara melawan PSS Pasuruan.

Apakah penangkapan Nurul ini mengejutkan? Sama sekali tidak, penangkapan Nurul tinggal menunggu waktu. Paling tidak ada 2 (dua) alasan yang dapat dikemukakan.

Pertama, sejak awal wasit berada di teras depan dugaan pengaturan skor, meskipun belum ada wasit yang disentuh sebelum Nurul ditangkap.

Setelah Satgas menangkap anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Ling Eng dan mantan Komisi Wasit, Priyanto ada sebuah fakta menarik bahwa Johar dan Priyanto berperan sebagai broker atau perantara dalam pengaturan skor.

Tugas broker ini adalah mempertemukan wasit dan pemesan skor, sekaligus membuat skenario bagaimana wasit dapat membantu terlaksananya perbuatan jahat ini. Artinya, jika Johar dan Priyanto sudah tertangkap maka sasaran berikut dari Satgas tentu adalah wasit.

Kedua, penangkapan oknum wasit akan membuat kasus ini dapat melangkah lebih jauh. Di masa lalu, pengaturan skor ini hanya dapat menyentuh  para bandar judi dan pemain. Sangat jarang dapat menyentuh level atas seperti wasit apalagi para anggota Exco PSSI.

Mengapa demikian? Ada hukum PSSI melalui komdis yang nampak terlalu "ramah" bagi mereka. Akan tetapi menjadi berbeda sesudah kasus ini ditangani Satgas dengan menggunakan asas dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana suap dan/atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau UU No 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dan/atau Pasal 3, 4, 5, UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, maka kesempatan untuk menjerat "ikan" besar lebih terbuka.

Penangkapan Nurul akan membuka keran pemeriksaan intensif kepada pihak-pihak yang terduga dnegan menggunakan berbagai pertanyaan, apakah asisten wasit juga terlibat, apakah ada pemain yang dihubungi oleh Nurul sebelumnya dan yang paling penting adakah wasit lain yang juga melakukan praktek serupa?

Pertanyaan terakhir ini tentu saja menarik, karena dalam sebuah pertandingan penugasan wasit melalui beberapa tahap. Ada evaluasi teknis, dan dimonitor oleh referee assessor. Jika Nurul melakukannya lebih dari sekali, maka patut diduga ada pihak lain yang terlibat.

Sekali lagi apresiasi patut diberikan untuk Satgas untuk hasinya yang cukup konkrit. Kita berharap Satgas terus bergerak dan bisa sinergi dengan PSSI agar dapat menyelesaikan kasus pengaturan skor ini sampai ke akar-akarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun