Piala Hopman atau Hopman Cup 2019 telah resmi berakhir pada Sabtu (5/1/2019). Partai final yang ideal antara Swiss melawan Jerman berhasil dimenangkan oleh Swiss.
Swiss yang diperkuat oleh Roger Federer dan Belinda Bencic berhasil mengalahkan Angelique Kerber dan Alexander Zverev yang mewakili Jerman dengan skor 2-1. Laga ini juga menjadi laga ulangan dari final Hopman Cup 2018 yang juga dimenangkan oleh Swiss.Â
Kedua tim secara bergantian mencuri poin di partai tunggal. Roger Federer membawa Swiss unggul lebih dahulu setelah menang dua set langsung 6-4, 6-2 dari Zverev. Jerman membalas dan menyamakan kedudukan setelah Angelique Kerber gantian mengalahkan Bencic, 6-4, 7-6.
Kedudukan imbang menjadikan pertandingan harus dilanjutkan ke babak sudden death atau babak ganda campuran. Bertanding dengan amat ketat dan mengegangkan, akhirnya secara dramatis pasangan Federer/Bencic berhasil mengalahkan Zverev/Kerber dengan skor, 4-0, 1-4, 4-3 dalam format pertandingan khusus yang dikenal dengan Fast4.
***
Pecinta tenis yang hadir di Perth tentu amat terpuaskan dengan pertandingan Piala Hopman di tahun ini. Turnamen yang menjadi satu-satunya turnamen beregu campuran dengan format tunggal putra-putri dan ganda campuran ini pada tahun ini mendatangkan cukup banyak bintang yang mau bertanding sekaligus menyajikan pertandingan yang menghibur.
Catatan-catatan menarik di turnamen yang dipertandingkan sejak 1989 ini juga menjadi istimewa karena ada beberapa sejarah yang tercipta. Paling tidak ada 3 (tiga) catatan sejarah yang menarik untuk disimak.
Pertama, Roger Federer menjadi satu-satunya petenis yang dapat meraih gelar Piala Hopman sebanyak tiga kali. Maestro tenis putra yang telah berusia 37 tahun ini meraih gelar pada tahun 2018 dan 2019 bersama Bencic dan gelar pertama diraih Federer 18 tahun lalu yaitu pada 2001.
Pada Piala Hopman 2001, Federer berpasangan dengan Martina Hingis meraih gelar pertama untuk Swiss setelah mengalahkan Amerika Serikat yang diperkuat petenis tunggal putri yang disegani, Monica Seles saat itu.
 "Dia memiliki karier yang hebat dan karier seperti itu di negara kecil seperti Swiss, sangat langka, Itu membuat saya juga percaya dengan kerja keras dan dedikasi, karena pada saat itu, saya kurang percaya diri saat muda, saya pikir itu lebih banyak bakat." Kata Federer mengenang nostalgia 2001.
Secara keseluruhan gelar ini menjadikan Swiss telah meraih empat gelar selama sejarah Piala Hopman. Satu gelar lain Swiss diraih pada tahun 1992, melalui pasangan Jakob Hlasek dan Manuela Maleeva.
Swiss hanya kalah dari Amerika Serikat soal perolehan gelar. AS sendiri telah meraih enam gelar di turmanen ini.
Kedua, Roger Federer dan Serena Williams untuk pertama kalinya dapat saling berhadapan dalam turnamen yang sama.Â
Siapapun setuju bahwa Federer dan Serena adalah dua petenis terbaik di era mereka. Raja dan Ratu.
Sama-sama berusia 37 tahun, ada total 43 gelar grand slam jika sederet trofi kedua petenis ini digabungkan, Federer 20 dan Williams 23. Melihat kedua atlet terbaik saling berhadapan tentu menjadi sebuah catatan sejarah menarik.
Sebelum pertandingan kedua petenis sudah saling melemparkan pujian. "Saya kagum dengan segala yang dia (Williams) lakukan di dalam dan luar lapangan. Selalu terpikir bagi saya untuk bagaimana cara mengembalikan serve keras dan berhadapan head-to-head dengan dia," ujar Federer.
"Laga nanti akan sangat menarik bagi kami. Saya berharap fans tenis menontonnya karena ini menjadi pertama kalinya (kami berhadapan) dan mungkin tak akan pernah lagi terjadi di level kompetisi seperti ini," tambah Federer.
Akhirnya, Federer yang berpasangan dengan Belinda Bencic meraih kemenangan atas Serena dan Frances Tiafoe dengan kedudukan 4-2 dan 4-3 (5-3). Seusai pertandingan Serena Williams berbalik memuji Federer.
"Dia pria hebat. Dia yang terhebat sepanjang masa. Ada alasan mengapa dia begitu hebat. Dia punya servis membunuh. Saya selalu melihatnya, tetapi saya tidak pernah menyadari betapa bagusnya itu. Mungkin saya bisa mendapatkan beberapa tips darinya nanti," ujar Williams yang juga senang dapat berfoto dengan Federer di akhir laga.
Ketiga, jumlah penonton terbanyak di dalam sejarah. Kepastian turunnya para maestro seperti Serena Williams dan Roger Federer menjadi magnet bagi kehadiran penonton di Piala Hopman 2019 atau yang merupakan edisi ke-31 penyelenggaraan.
Hasilnya dari jumlah penonton mencengangkan. Pertandingan yang dilangsungkan di Perth Arena tersebut ditonton oleh 14.064 orang. Jumlah ini menjadi jumlah penonton terbanyak yang pernah hadir dalam sejarah turnamen tenis di Australia Barat.
***
Turnamen yang digagas oleh Paul McNamee dan Charlie Fancutt pada tahun 1989 dan mengambil nama petenis legendaris Australia (1938-1969), Harry Hopman ini pada awalnya dihadirkan menjadi salah satu turnamen pemanasan sebelum Australia Terbuka dengan format yang berbeda.
Pada perkembangannya, Hopman Cup berubah menjadi salah satu turnamen yang menarik untuk dinikmati. Kehadiran Serena dan Roger Federer pada tahun ini menambah semarak jalannya turnamen ini. Di usia yang tidak lagi muda, bisa jadi ini menjadi turnamen Hopman Cup yang terakhir bagi raja dan ratu tenis.
Kabar lain mengatakan bahwa Piala Hopman 2019 ini akan menjadi edisi terakhir penyelenggaraan. Belum ada kepastian yang resmi, namun jika benar, maka catatan sejarah di atas akan terus abadi di dunia tenis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H