Secara keseluruhan gelar ini menjadikan Swiss telah meraih empat gelar selama sejarah Piala Hopman. Satu gelar lain Swiss diraih pada tahun 1992, melalui pasangan Jakob Hlasek dan Manuela Maleeva.
Swiss hanya kalah dari Amerika Serikat soal perolehan gelar. AS sendiri telah meraih enam gelar di turmanen ini.
Kedua, Roger Federer dan Serena Williams untuk pertama kalinya dapat saling berhadapan dalam turnamen yang sama.Â
Siapapun setuju bahwa Federer dan Serena adalah dua petenis terbaik di era mereka. Raja dan Ratu.
Sama-sama berusia 37 tahun, ada total 43 gelar grand slam jika sederet trofi kedua petenis ini digabungkan, Federer 20 dan Williams 23. Melihat kedua atlet terbaik saling berhadapan tentu menjadi sebuah catatan sejarah menarik.
Sebelum pertandingan kedua petenis sudah saling melemparkan pujian. "Saya kagum dengan segala yang dia (Williams) lakukan di dalam dan luar lapangan. Selalu terpikir bagi saya untuk bagaimana cara mengembalikan serve keras dan berhadapan head-to-head dengan dia," ujar Federer.
"Laga nanti akan sangat menarik bagi kami. Saya berharap fans tenis menontonnya karena ini menjadi pertama kalinya (kami berhadapan) dan mungkin tak akan pernah lagi terjadi di level kompetisi seperti ini," tambah Federer.
Akhirnya, Federer yang berpasangan dengan Belinda Bencic meraih kemenangan atas Serena dan Frances Tiafoe dengan kedudukan 4-2 dan 4-3 (5-3). Seusai pertandingan Serena Williams berbalik memuji Federer.
"Dia pria hebat. Dia yang terhebat sepanjang masa. Ada alasan mengapa dia begitu hebat. Dia punya servis membunuh. Saya selalu melihatnya, tetapi saya tidak pernah menyadari betapa bagusnya itu. Mungkin saya bisa mendapatkan beberapa tips darinya nanti," ujar Williams yang juga senang dapat berfoto dengan Federer di akhir laga.
Ketiga, jumlah penonton terbanyak di dalam sejarah. Kepastian turunnya para maestro seperti Serena Williams dan Roger Federer menjadi magnet bagi kehadiran penonton di Piala Hopman 2019 atau yang merupakan edisi ke-31 penyelenggaraan.