"Dia (Wong-jung) bahagia, tapi dia bilang, 'Apa kamu yakin? Menjadi pesepakbola itu berat. Kamu mengerti?' Dia menjelaskan betapa sulitnya menggeluti profesi sebagai pesepak bola, baik secara mental maupun fisik," ujar Son Heung-min.
Wong-Jung adalah ayah dari Son Heung-Min, striker klub Inggris Tottenham Hotspurs . Cerita Son di atas terjadi saat Son yang masih berusia 15 tahun, terpaksa drop out dari sepak bola formal biasa karena memilih untuk mendaftar ke Akademi Sepak Bola, Seoul FC.
Saat itu, Wong-Jung mungkin hanya bisa pasrah melihat pilihan anaknya yang juga bekerja sampingan sebagai seorang ball boy, namun sekarang Wong-Jung sangat  bangga terhadap putranya tersebut, karena pilihan itu akhirnya terbukti tidaklah salah.
Pilihan yang disertai dengan kerja keras tanpa henti itu membawa sang putra, menjadi pemain sepak bola Asia yang paling disegani saat ini di dunia sepak bola. Terakhir, Son mendapat  anugerah sebagai Pemain Terbaik di Asia Tahun 2018 versi Titan Sport pada 4 Januari 2019. Titan Sport sendiri adalah satu-satunya perwakilan media Tiongkok yang berhak memberikan suaranya untuk Ballon d'or.
Hal ini  berarti kelayakan nominasi dan peraih untuk Pemain Terbaik di Asia, dianggap lebih mumpuni dari AFC Player of the Year. Hebatnya lagi, Son meraih kedua gelar tersebut.
***
Memulai karir Eropanya di Jerman dengan bergabung dengan Hamburger SV pada 2008 saat usianya masih 16 tahun, karir Son melejit cukup  cepat.  Sesudah cukup menimba ilmu di tim junior hingga menembus tim utama Hamburg SV, lima tahun kemudian Son membuat geger Bundesliga dengan transfer mahalnya.
Pada 13 Juni 2013, Bayern Leverkusen membeli Son dari Hamburg SV dengan mahar sebesar dengan nilai transfer sekitar 10 juta euro. Pemain yang lahir di Chuncheon, sebuah propinsi Gangwon, pada 8 Juli 1992 ini menjadi pemain termahal yang pernah dibeli Leverkusen sepanjang sejarah.
Di Leverkusen, Son tak sulit beradaptasi. Selain berhasil mencetak tiga gol di tiga pertandingan pra musim bersama Leverkusen, secara skill, Son terus berkembang. Son memiliki kemampuan dribel mumpuni, berbahaya di depan gawang lawan, dan piawai melepas tembakan dari jarak jauh. Kemampuan inilah yang membuat Son mendapat julukan Sonaldo dari rekan-rekannya di Bayer Leverkusen.