Klopp yang terlambat menyadari itu memutuskan memasukan Fabinho di awal babak kedua. Guardiola tak kalah cerdas meresponnya dengan memasukan Gundogan.Â
Percuma bagi Klopp, lini tengah memang berubah menjadi berimbang, tapi City sudah lebih kuat bertahan untuk mempertahankan keunggulan.
***
Di luar dari hasil ini, pertarungan kedua tim ini adalah pertarungan yang amat menarik dinikmati.Â
Liga Inggris yang dahulu lebih sering dijuluki liga "tendang dan lari" berubah menjadi liga yang sangat taktikal dari suguhan adu pikir kedua pelatih papan atas ini.
Kedua tim sepertinya sudah berada di level yang berbeda dengan tim yang lain. Hotspurs dan Chelsea mungkin akan menjadi tim yang paling dekat yang dapat mengganggu kedua tim ini untuk berebut gelar Liga Inggris musim ini, namun sebatas hanya sebagai pengganggu.
Akhirnya, hal lain yang perlu disyukuri bagi penggemar ketatnya Liga Inggris adalah jarak pemuncak klasemen dan runner-up tidak lagi terlalu jauh. Jarak empat poin, menjadi jarak yang masih mudah dijangkau dalam sisa kompetisi. Inilah yang harus dijaga dan menjadi ciri khas Liga Inggris yaitu seru hingga laga terakhir kompetisi. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H