Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Indonesia Sudah Lebih Baik, tapi Thailand Lebih Tangguh

17 November 2018   20:53 Diperbarui: 18 November 2018   10:23 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tendangan bebas Korakod Wiriyaudomsiri tidak mampu dihalau dengan sempurna oleh pemain Indonesia sehingga mampu dimanfaatkan oleh Pansa Henviboom menjadi goldi menit ke-45. Skor 2-1 bagi tuan rumah menutup babak pertama.

Di awal babak kedua, pertandingan berjalan dengan tempo yang tidak jauh berbeda seperti di babak pertama. Timnas berusaha mengontrol pertandingan dengan Thailand yang masih berusaha mencari celah untuk menambah keunggulan.

Namun lagi-lagi dewi fortuna tidak berpihak ke Indonesia. Di menit ke-65, top skor sementara Piala AFF, A. Kraisorn melesatkan bola ke gawang Indonesia, skor berubah menjadi 3-1.

Pemain Indonesia tampak tak menyerah mengejar ketinggalan, beberapa kali tusukan Riko Simanjuntak mampu membahayakan gawang Thailand. Akan tetapi, melalui serangan balik mematikan, pemain Thailand Anand P, berhasil menjebol gawang Indonesia untuke keempat kalinya di menit ke-74. 

Pelatih Thailand Milon Rajevac, berhasil membuat Thailand tampil amat dewasa dan matang dalam pertandingan ini. Tetap tenang setelah ketinggalan dan "membunuh" secara perlahan-lahan setelah lawan mulai terlihat lemas. Bukti bahwa Thailand lebih tangguh.

Pertandingan sebenarnya sudah usai setelah gol ini, meski pada menit ke-88, Indonesia berhasil mendapat gol hiburan melalui sundulan Fachrudin. Skor cukup mencolok 4-2 bagi kemenangan Thailand menjadi akhir dari pertandingan ini.

***
Di balik kekalahan dan "membaik"nya penampilan Indonesia terutama di babak pertama, masih ada beberapa catatan mengenai kekalahan menyakitkan ini.

Pertama, timnas masih belum teruji secara mental khususnya setelah tertinggal. Pemain terlihat masih "bingung" setelah tertinggal. Beberapa pemain terlihat meningkatkan permainan tetapi pemain yang lain seperti tidak bergairah lagi.

Bagi saya situasi ini bisa saja disebabkan karena pelatih Bima Sakti juga tidak mempunyai pengalaman membangkitkan semangat tim ketika tertinggal.

Kedua, tidak ada perubahan berarti dari gaya permainan tim sesudah ketinggalan skor. Saya mengharapkan Bima Sakti mampu membuat perubahan signifikan setelah tertinggal. Namun nyatanya tidak.

Transformasi permainan saat pertandingan amat dibutuhkan ketika hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sayang sekali kali ini, lagi-lagi saya kira kurang berpengalamannya Bima menjadi salah satu faktor dari tidak terwujudnya kondisi ideal ini. Meski saya juga maklum bahwa tidak banyak pilihan pemain di bench yang dapat dianggap mampu menjadi pengubah pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun