Nama Arsene Wenger semakin menguat  dikabarkan akan menjadi pelatih AC Milan menggantikan Gennaro Gattuso. Di balik kabar ini ada dua alasan tak penting menurut beberapa orang yang menjadi alasan penunjukan Wenger.
Pertama, Arsene Wenger ditunjuk karena AC Milan sebelumnya telah menunjuk Ivan Gazidis sebagai CEO baru mereka. Gazidis sendiri dikenal telah lama bekerjasama dengan Wenger ketika keduanya masih mengabdi di Arsenal.
Kedua, petinggi Elliot Management, pemilik saham terbesar AC Milan saat ini ternyata adalah penggemar Arsenal dan juga pengagum Arsene Wenger. Sosok dimaksud adalah Paul dan Gordon Singer, yang notabene adalah ayah dan anak. Keluarga Singer fanatik terhadap Arsenal dan Wenger.
Bagi saya sah-sah saja jika kedua alasan nostalgic, sentimental dan fanatisme itu digunakan untuk mensahkan penunjukan Wenger. Lagian kekuatan kedekatan personal bisa menjadi kekuatan tersembunyi jika akhirnya Wenger nantinya benar-benar berhasil di AC Milan.
Namun sebagai penikmat bola, saya juga sadar bahwa kedua hal itu tidak akan cukup membuat AC Milan akan kembali memiliki kekuatan maksimal di Seri A. Lagian, menggantikan Gatusso dengan alasan yang "dangkal" tersebut, bisa saja akan disesali karena akhir-akhir ini prestasi AC Milan di tangan Gattuso tidaklah buruk amat. AC Milan sekarang berada di peringkat keempat klasemen sementara Seri A.
Saya menduga AC Milan dalam jangka pendek merencanakan agar pria Prancis berusia 69 tahun ini untuk membangun  pondasi yang kokoh di AC Milan. Hal ini terasa logis melihat bagaimana cara Wenger membangun Arsenal sebelumnya.Â
Pertama, Wenger mampu membentuk para pemain muda Arsenal sehingga menjadi pemain bintang. Sebut saja nama-nama seperti Cesc Fabregas, Thierry Henry dan Robin Van Persie. Wenger dapat menjadi pelatih, mentor dan bahkan seorang ayah yang baik bagi para pemain ini untuk mampu menunjukan kualitas terbaik mereka di Arsenal.
Ketika Wenger berhenti dari Arsenal pada Mei lalu, Henry mengungkapkan hal tersebut pada media. "Saya hanya bisa mengatakan satu hal tentang dirinya, dan itu terima kasih. Orang itu bagi saya, Ia adalah figur seorang ayah, ia membantu saya menjadi pemain yang lebih baik, membuka kunci di otak saya yang kadang-kadang membuat saya berhenti, hal-hal yang jelas tetapi pada usia 22 Anda mencoba untuk mencari tahu Anda bisa jadi pemain seperti apa," kata Henry.
Harapan yang sama juga dapat dibebankan kepada Wenger mengingat AC Milan sekarang juga memiliki mutiara-mutiara berharga yang jika di tangan yang tepat dipercaya mampu tampil lebih hebat. Seperti Patrick Cutrone, Gianluigi Donnaruma, Romagnoli, Caldara dan lainnya.
Kedua, memunculkan karakter permainan Arsenal yang sesungguhnya. Salah satu alasan Gattuso tidak diterima oleh manajemen baru adalah soal inkonsistensi. AC Milan dapat tampil baik pada satu pertandingan dan menjadi amat buruk di pertandingan lain.
Bukan itu saja. Gattuso memang mampu membuat AC Milan kembali tampil dengan daya juang yang tinggi tetapi dari skema permainan, Gattuso maih belum terlihat mampu meramu Milan yang diharapkan.
Mimpi untuk menampilkan Milan seperti masa jaya, yaitu Milan yang mampu tampil konsisten, agresif dan menarik disaksikan bisa diharapakan dari Wenger.Â
Wenger adalah pengagum sepak bola atraktif dan bukan defensif. Ciri khas Wenger adalah filosofi menyerang. Suatu hal yang patut dipuji dari lebih dari sedekade pengabdiannya di Arsenal.
"Berbagai pemain telah datang dan pergi dari klub ini, namun ia selalu setia dengan filosofi menyerangnya," ujar Sol Campbell, mantan pemain belakang Arsenal.
Manajemen AC Milan tentu saja berharap yang dilakukan Wenger di Arsenal dapat juga dilakukan di AC Milan. Selain itu, ada hal menarik yang dapat kita lihat yaitu kebutuhan akan sepak bola ala Wenger bisa jadi adalah respon cepat AC Milan terhadap perubahan permainan di Seri A. Seri A tampil semakin  berani dan ofensif, bergeser dari sepak bola yang sebelumnya kaku dan defensif.
Dari mimpi-mimpi indah AC Milan bersama Wenger ini saya juga mencoba membayangkan hal terburuk yang dapat dialami oleh Wenger di Milan nanti.
Bagi saya meminang Wenger sebagai pelatih harus sepaket dengan kesabaran. Manajemen Milan harus siap panjang sabar menunggu polesan tangan Wenger nantinya. Syukurlah jika mampu meraup keberhasilan dalam waktu yang singkat, tapi menurut saya, Wenger membutuhkan waktu minimal semusim.
JIka ingin lebih cepat, manajemen Milan patut berharap kerjasama Wenger, Gazidis dan direktur olahraga mereka, Leonardo dapat berjalan dengan baik sehingga Milan segera dapat tampil hebat.Â
Namun jika tidak berhasil, maka sebagai klub, AC Milan mungkin hanya berbangga karena berhasil menggoreskan pena sebagai klub pertama yang mendaratkan Wenger sesudah berhenti dari Arsenal. Sedangkan bagi Wenger, tanah Italia bisa dianggap sebagai tempat yang lebih kejam dari Inggris. Semoga saja tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H