Mimpi untuk menampilkan Milan seperti masa jaya, yaitu Milan yang mampu tampil konsisten, agresif dan menarik disaksikan bisa diharapakan dari Wenger.Â
Wenger adalah pengagum sepak bola atraktif dan bukan defensif. Ciri khas Wenger adalah filosofi menyerang. Suatu hal yang patut dipuji dari lebih dari sedekade pengabdiannya di Arsenal.
"Berbagai pemain telah datang dan pergi dari klub ini, namun ia selalu setia dengan filosofi menyerangnya," ujar Sol Campbell, mantan pemain belakang Arsenal.
Manajemen AC Milan tentu saja berharap yang dilakukan Wenger di Arsenal dapat juga dilakukan di AC Milan. Selain itu, ada hal menarik yang dapat kita lihat yaitu kebutuhan akan sepak bola ala Wenger bisa jadi adalah respon cepat AC Milan terhadap perubahan permainan di Seri A. Seri A tampil semakin  berani dan ofensif, bergeser dari sepak bola yang sebelumnya kaku dan defensif.
Dari mimpi-mimpi indah AC Milan bersama Wenger ini saya juga mencoba membayangkan hal terburuk yang dapat dialami oleh Wenger di Milan nanti.
Bagi saya meminang Wenger sebagai pelatih harus sepaket dengan kesabaran. Manajemen Milan harus siap panjang sabar menunggu polesan tangan Wenger nantinya. Syukurlah jika mampu meraup keberhasilan dalam waktu yang singkat, tapi menurut saya, Wenger membutuhkan waktu minimal semusim.
JIka ingin lebih cepat, manajemen Milan patut berharap kerjasama Wenger, Gazidis dan direktur olahraga mereka, Leonardo dapat berjalan dengan baik sehingga Milan segera dapat tampil hebat.Â
Namun jika tidak berhasil, maka sebagai klub, AC Milan mungkin hanya berbangga karena berhasil menggoreskan pena sebagai klub pertama yang mendaratkan Wenger sesudah berhenti dari Arsenal. Sedangkan bagi Wenger, tanah Italia bisa dianggap sebagai tempat yang lebih kejam dari Inggris. Semoga saja tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H