Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Pemecatan Julen Lopetegui

30 Oktober 2018   07:29 Diperbarui: 30 Oktober 2018   07:13 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sayang, yang terbaik menurut Valverde, adalah yang terburuk bagi Lopetegui, yaitu dipecat dari Madrid. Dewan direksi Madrid akhirnya menunjuk pelatih tim junior Madrid, Santiago Solari sebagai pelatih sementara.

Jikalau harus memahami keputusan ini, maka saya pikir keputusan ini adalah sebuah keputusan yang tepat. Paling tidak ada tiga alasan yang dapat dikemukakan.

Pertama, pekan La Liga baru memasuki pekan kesepuluh, akhirnya memungkinkan untuk sebuah perubahan. "Keputusan ini diambil berdasarkan rasa tanggung jawab dengan tujuan untuk mengubah dinamika yang saat ini sedang dilalui tim inti dan dengan berpijak pada keyakinan bahwa semua target musim ini masih bisa dicapai" kata direksi.

Jalan La Liga masih amat panjang, pertandingan belum sepertiganya. Ini berarti, jikalah diagnosa penyakit adalah seorang LOpetegui, maka masih ada harapan di tangan Solari atau tangan Antonio Conte yang menjadi kandidat kuat pelatih, Madrid akan berubah.

Pelatih baru dipercaya memiliki kesempatan yang cukup untuk memperbaiki performa Madrid yang saat ini tersungkur hingga ke posisi kesembilan klasemen sementara,

Kedua, Lopetegui sudah terbukti tidak mampu mengorganisir sebuah tim yang secara pemain memiliki kualitas amat baik. Selain kehilangan Ronaldo yang hijrah ke Juventus, skuad Madrid tidak berubah. Skuad yang selalu tampil kuat di La Liga dan luar biasa di Eropa.

Artinya ada ketidakseimbangan di sana. Memiliki delapan pemain yang dinominasikan untuk pemain terbaik dunia, maka Dewan Direksi memahami bahwa ada kesenjangan yang besar antara kualitas staf pelatih Real Madrid dan pemain bintang yang dimiliki.

Lopetegui bisa saja dianggap kuat secara taktikal tetapi secara manajemen pemain, Lopetegui telah terbukti tidak mampu melakukannya sehingga berdampak di lapangan. Real Madrid telah gagal menang di liga sejak mengalahkan Espanyol pada 22 September, kalah dari Sevilla, Alaves, Levante dan bermain imbang dengan Atletico Madrid sebelum pertandingan Minggu 5-1 oleh Barcelona.

Ketiga, Lopetegui mulai tidak mendapatkan kepercayaan dari para pemain. Sebelum laga El Classico melawan Barcelona, para pemain memberikan dukungan penuh terhadap Lopetegui, terutama pemain yang pernah diasuhnya di timnas junior Spanyol atau timnas senior, seperti Isco, Nacho dll.

Tetapi sepertinya setelah laga El Classico hal itu sudah berubah. "Itu [pemecatan] bukanlah keputusan kami [pemain]. Kami selalu mengatakan bahwa kami 100 persen mendukung siapa pun yang jadi pelatih dan keputusan seperti itu datang dari atas dan kami harus menerimanya." Ujar Kapten tim, Sergio Ramos.

Hal ini bisa dipahami karena selain pemain haus prestasi, dikabarkan akhir-akhir ini, Lopetegui yang biasanya hangat di sesi latihan dan ruang ganti pemain menjadi pribadi yang sering marah-marah dan pemain menjadi tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun