Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wajah Liga Champions 2018/19 Sesudah Setengah Perjalanan Fase Grup

25 Oktober 2018   21:37 Diperbarui: 25 Oktober 2018   22:10 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSG, Liverpool dan Napoli bersaing ketat, siapa yang akan tersingkir? I Gambar : Youtube

Pertandingan fase grup Liga Champions musim 2018/2019 telah menyelesaikan setengah perjalanan. Ada beberapa catatan menarik yang dapat kita lihat sesudah tuntas sudah laga yang dimainkan klub-klub terbaik Eropa.

Pertama, hanya tiga tim yang memiliki poin sempurna. Setelah hasil undian grup Liga Champions yang dilaksanakan di Monako pada akhir Agustus lalu, hanya ada dua grup yang disebut neraka, yaitu grup Grup B yang dihuni Barcelona, Tottenham Hotspur, PSV Eindhoven, dan Inter Milan dan Grup C yang mempertemukan tiga tim top yakni Paris Saint-Germain, Napoli, dan Liverpool bersama Red Star Belgrade.

Artinya di grup lain, tim-tim unggulan akan dengan mudah meraih poin. Namun pada kenyataannya, tidak demikian. Hanya ada tiga tim yaitu Barcelona, Borrusia Dortmund dan Juventus yang meraih nilai sempurna setelah tiga laga. Sedangkan di grup lain, tim-tim unggulan ternyata mengalami sedikit kesulitan.

Sebut saja Atletico Madrid di grup A yang seharusnya menjadi pemuncak klsemen tetapi harus kalah dari Dortmund dengan skor telak, 0-4 di laga ketiga. Jarang sekali, Diego Simeone mengalami kekalahan dalam skor amat besar, apalagi jika masih bertarung di fase grup.

Di Grup E, raksasa Jerman, Bayern harus berada di peringkat kedua di bawah Ajax, karena ditahan seri klub Belanda tersebut di Allianz Arena. Bayern terlihat masih berada dalam fase adaptasi bersama pelatih baru, Niko Kovac.

Hal serupa juga dialami oleh Manchester City. Seharusnya anak-anak Pep Guardiola tampil superior di Grup F, namun kekalahan mengejutkan dari Lyon di Etihad Stadium, membuat City hanya terpaut satu angka dengan Lyon yang menempati posisi kedua. Beruntung bagi City, hingga selesai ketiga pertandingan, Hoffenheim dan Shatkhar Donetsk tidak terlalu merepotkan.

Real Madrid harus memperbaiki penampilan I Gambar : Si.com
Real Madrid harus memperbaiki penampilan I Gambar : Si.com
Terakhir di Grup G, sang juara bertahan Real Madrid menjadi sorotan karena tampil terseok-seok bukan saja di La Liga tetapi juga di Liga Champions. Kekalahan menyakitkan dari CSKA Moskow 0-1 dan hanya menang tipis, 2-1 atas Viktoria Plazen. Hasil-hasil yang seharusnya menjadi warning bagi Madrid untuk dapat memperbaiki penampilan jika ingin terus lolos sebagai juara grup.

Kedua, grup neraka mulai memilih atau memilah korban. Grup B yang dihuni Barcelona, Tottenham Hotspur, PSV Eindhoven, dan Inter Milan dan Grup C yang mempertemukan tiga tim top yakni Paris Saint-Germain, Napoli, dan Liverpool bersama Red Star Belgrade memang menyuguhkan persaingan yang menarik.

Setelah Barcelona menyapu bersih setiap laga dalam tiga pertandingan pertama, maka tertinggal Inter Milan, Hotspurs dan PSV yang harus bersaing untuk meraih posisi runner up. Seharusnya Inter Milan dengan poin enam sudah merasa aman karena Hotspurs dan PSV baru meraih satu angka.

Tetapi Inter Milan harus tetap waspada, karena kedua klub tersebut tidak akan menyerah begitu saja, karena peluang masih amat terbuka dan juga memiliki ambisi lain yaitu menjadi peringkat ketiga dengan harapan dapat mengikuti Liga Eropa setelah tersingkir. Masih belum pasti siapa yang akan mendampingi Barcelona di grup ini.

PSG, Liverpool dan Napoli bersaing ketat, siapa yang akan tersingkir? I Gambar : Youtube
PSG, Liverpool dan Napoli bersaing ketat, siapa yang akan tersingkir? I Gambar : Youtube
Lebih sulit ladi dengan situasi yang dialami di grup C yang dihuni Paris Saint-Germain, Napoli, dan Liverpool bersama Red Star Belgrade. Ketiga tim unggulan hanya berbeda satu poin. Liverpool dengan enam poin, Napoli dengan lima poin dan PSG dengan empat poin. Red Star harus menjadi juru kunci dengan satu poin hasil seri dengan Napoli.

Lalu siapa yang akan tidak lolos dari fase grup ini? Ketiga tim memiliki peluang yang sama, meski hasil seri 2-2 yang terjadi di Parc des Princess kala PSG menjamu Napoli dapat menjadi kunci. Jika Thomas Tuchel tidak bisa membuat PSG tampil lebih baik, maka PSG dapat menerima kenyataan akan terlempar ke Liga Eropa.

Kemenangan Liverpool atas Red Star 4-0, dan diwarnai momen kebangkitan M.Salah, memberikan tanda bahwa Liverpool yang menjadi finalis musim lalu ini, menjadi kandidat juara grup. Kita tinggal perlu menunggu pendamping The Reds nanti. PSG atau Napoli.

Ketiga, Barcelona dan PSG menjadi tim yang paling produktif dengan 10 gol. Agresifitas kedua klub ini dengan dukungan pemain hebat seperti Messi dan Suarez di Barcelona dan Mbappe, Neymar dan Cavani di PSG membuahkan hasil dengan begitu banyak gol yang tercipta. Messi sendiri telah mencetak lima gol bersama Edin Dzeko (Roma), hanya terpaut satu gol dari El Fardou (enam gol), penyerang Red Star, yang capaian golnya dihitung sejak babak kualifikasi.

Tetapi  bukan Barcelona yang memiliki jumlah kebobolan yang paling sedikit, yang berarti memiliki pertahanan yang solid. Ada dua klub yang tidak pernah kebobolan dalam setengah perjalana fase grup yaitu Juventus dan Borrusia Dortmund.

Tidak perlu heran dengan Juventus karena memang selama ini dikenal sebagai salah satu tim dengan pertahanan terkuat di Eropa. Jose Mourinho saja setelah Manchester United kalah dari Juventus di Old Traffor berguyon  bahwa Chiellini Bonnuci harus mengajar di Harvard bagaimana caranya untuk menjadi pemain bertahan yagn hebat.

Namun rasanya apresiasi paling besar pantas diberikan kepada klub Jerman, Borrusia Dortmund. Tangan dingin sanga pelatih, Lucien Favre, mampu membuat Axel Witsel cs mampu tampil ganas di depan dan kokoh di belakang di grup A, meski dengan pemain-pemain yang kurang berpengalaman di level Eropa.

Duet bek tengah Dortmund yang sebelumnya tak terlalu  terkenal, Zagadou dan Diallo menjelma menjadi kekuatan hebat dan penting bagi Dortmund. Di Bundesliga saja selain menjadi pemuncak klasemen, Dortmund juga menjadi klub dengan jumlah kemasukan yang paling sedikit. Kita patut menunggu sejauh mana kiprah Dortmund musim ini.

Akhirnya, wajah Liga Champions sampai saat ini membuat setengah perjalanan selanjutnya akan semakin menarik untuk dinanti dan dinikmati. Kejutan akan sangat mungkin terjadi  baik itu berupa kekalahan atau iringan air mata kesedihan melihat beberapa klub unggulan mungkin harus anngkat koper. Kita tunggu saja lanjutan pertandingan selanjutnya yang akan dilangsungkan pada 7 dan 8  November nanti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun